Yaman Amankan 200 Staf PBB
Pengunjuk rasa anti Houthi berlari saat polisi pro Houthi melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan mereka di kota Taiz, Yaman, Senin (23/3). ANTARA FOTO/REUTERS
MerahPutih Internasional - Serangan terhadap Yaman menyebabkan sukarelawan badan dunia Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berada di kawasan ancaman serangan tidak diam. Berdasarkan informasi yang dihimpun di wilayah konflik, 200 staf PBB terpaksa dievakuasi sebagai langkah pengamanan. (Baca: 173 Korban Jiwa di Yaman, Rusia Bereaksi)
Hal ini diungkapkan seorang sukarelawan di Yaman. Sukarelawan yang terpaksa disamarkan identitasnya itu mengungkapkan bahwa dirinya mengetahui evakuasi tersebut setelah terjadinya serangan dari koalisi Arab Saudi dan Kelompok Houthi. (Baca: Mesir Lancarkan Serangan Udara Kedua untuk ISIS di Libya)
"Juga kedutaan asing telah meninggalkan Yaman dengan menggunakan pesawat dari Bandara Sanaa," tutur sukarelawan tersebut, seperti dinukil dari Al Arabiya, Minggu (29/3).
Sejak beberapa hari terakhir, Yaman menghadapi serangan-serangan dari Arab Saudi beserta koalisinya. Raja Salman bersumpah tidak akan menghentikan serangan udara ke Yaman hingga kondisi pemerintahan Yaman kembali stabil. (fre)
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
2 Syarikah Ditunjuk Urus Haji 2026, DPR Ingin Pastikan Komitmen Pelayanan Terbaik
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Raphinha Sempat Tergoda dengan Tawaran Arab Saudi, Hansi Flick Berhasil Meyakinkannya
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Bruno Fernandes Angkat Bicara soal Pindah ke Arab Saudi, Sudah Bahagia di Manchester United
Kluivert Puji Timnas Indonesia Bertarung Layaknya Singa, Meski Akhirnya Kalah dari Arab
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia VS Arab Saudi, Siaran Mulai Pukul 22.00 WIB
Bruno Fernandes dan Harry Kane Jadi Incaran Klub Arab Saudi, Berani Bayar Mahal
Arab Saudi Gagas Koalisi Buat Dukungan Keuangan Langsung ke Ototitas Palestina
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah