WALHI Jakarta Minta pembangunan Giant Sea Wall Dihentikan

Selvi PurwantiSelvi Purwanti - Jumat, 20 Mei 2016
WALHI Jakarta Minta pembangunan Giant Sea Wall Dihentikan

Gambaran Giant Sea Wall di Teluk Jakarta (Foto: instagram.com/androramada)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Megapolitan - Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jakarta menilai pembangunan tanggul raksasa (Giant Sea Wall/GSW ) di teluk Jakarta , Bekasi dan Tanggerang cacat hukum dan tidak bisa dilanjutkan.

LSM yang menangani masalah lingkungan hidup ini beralasan pembangunan tanggul dengan lebar sekitar 5 meter memiliki desain yang paten dan tidak ada komunikasi. Selain itu ada dampak negatif yang akan diterima warga terutama nelayan di Teluk Jakarta.

"Walhi menduga ini bagian skenario besar untuk mendapatkan keuntungan tanpa harus bersusah payah mengusir nelayan," tulis Dedi dalam siaran pers yang didapat merahputih.com, Jum'at (20/5).

Selain itu lanjut Deni pembangunan GSW ini kemungkinan besar adalah salah satu cara untuk memuluskan proyek reklamasi. Hal ini karena pemompaan air keluar dari tanggul GSW tanpa diolah terlebih dahulu akan meningkatkan sedimentasi teluk Jakarta yang tertahan reklamasi dalam mengalirkan limbah ke tengah laut Jawa.

"Akibatnya akan terbentuk dataran baru yang didapat Pemprov DKI secara gratis dan tidak menutup kemungkinan akan dibangun atau dilempar ke pengembang untuk dibagun apartemen-apartemen," terang Dedi.

Dengan hilangnya teluk Jakarta akibat pembangunan GSW dan reklamasi maka menurut Dedi Pemprov DKI bisa menggusur nelayan tanpa harus menggunakan Satpol PP, Polri dan TNI.

"Seluruh nelayan yang merupakan penduduk asli akan diusir dari Jakarta sebagai kota kelahirannya," ujar Dedi. (Yni)

BACA JUGA:

  1. Polisi Rilis Nama-nama 13 Korban Ledakan di Gandaria City
  2. Tabung Gas Meledak di Gandaria City, 13 Orang Terluka Bakar
  3. Cari Penyebab Ledakan, Polisi Kembali Lakukan Olah TKP di Mal Alam Sutra
  4. Karangan Bunga Hiasi Bekas Ledakan Bom Sarinah
  5. Lokasi Ledakan Jadi Tontonan, Warga Berfoto Ria
#Teluk Jakarta #Reklamasi Teluk Jakarta #Wahana Lingkungan Hidup
Bagikan
Ditulis Oleh

Selvi Purwanti

Simple, funny and passionate. Almost unreal

Berita Terkait

Indonesia
Pembangunan Pulau Sampah Jakarta Masih Butuh Kroscek Regulasi Reklamasi
Proyek pembangunan pulau sampah masih membutuhkan jalan panjang untuk direalisasikan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 Februari 2025
Pembangunan Pulau Sampah Jakarta Masih Butuh Kroscek Regulasi Reklamasi
Indonesia
Diduga tak Berizin, Pagar Laut yang Ganggu Nelayan di Tangerang akan Dibongkar
Selain penyegelan, Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan akan terus mendalami pelaku serta motif di balik kegiatan ilegal tersebut.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 11 Januari 2025
Diduga tak Berizin, Pagar Laut yang Ganggu Nelayan di Tangerang akan Dibongkar
Indonesia
Ridwan Kamil Bakal Audit Aturan Reklamasi Utara Jakarta Jika Jadi Gubernur
Jakarta diyakini masih bisa dikembangkan secara keilmuan
Angga Yudha Pratama - Senin, 30 September 2024
Ridwan Kamil Bakal Audit Aturan Reklamasi Utara Jakarta Jika Jadi Gubernur
Indonesia
Dinas Lingkungan Hidup Angkut 700 Kilogram Sampah di Pesisir Jakarta Tiap Hari
Delapan hingga 12 petugas dibantu satu unit kapal dan satu unit truk diterjunkan untuk membersihkan kawasan tersebut tiap hari.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 30 April 2024
Dinas Lingkungan Hidup Angkut 700 Kilogram Sampah di Pesisir Jakarta Tiap Hari
Indonesia
Wagub DKI Pastikan Permukiman Pulau G Tak Dibuat Eksklusif
Pulau G teluk Jakarta tidak akan dibuat eksklusif atau hanya diperuntukan untuk kelompok masyarakat tertentu.
Zulfikar Sy - Jumat, 30 September 2022
Wagub DKI Pastikan Permukiman Pulau G Tak Dibuat Eksklusif
Bagikan