Waduh, Pesta Seks Pelajar Kocar-Kacir Digerebek Satpol PP

Aang SunadjiAang Sunadji - Jumat, 17 April 2015
Waduh, Pesta Seks Pelajar Kocar-Kacir Digerebek Satpol PP

Ilustrasi Pesta Seks Pelajar (MerahPutih/Alfi Rahmadhani)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Kriminal- Ada ada saja ulah yang dilakukan sejumlah pelajar SMU di kendal Jawa Tengah. Usai mengikuti Ujian Nasional (Unas), Kamis (16/4), mereka langsung menggelar pesta seks di adakan di sebuah penginapan yang berada kawasan objek wisata Pantai Muara Kencan, di Desa Pidodowetan, Kecamatan Patebon Kendal.

Pantauan merahputih.com dari Kendal, Jawa Tengah melaporkan, saat pesta seks tersebut di gelar polisi pamong praja (Satpol PP) Kabupaten Kendal yang mendapatkan informasi dari masyarakat langsung menggerebek pesta tersebut.

Dilaporkan pula bahwa saat penggerebekan berlangsung pelajar langsung kocar kacir dan hendak melarikan diri, beberapa diantaranya bahkan tanpa mengenakan busana. Selain itu ada pula pelajar yang terjatuh menabrak dinding akibat tersandung saat hendak menaikan celana panjangnya. Kuat dugaan para pelajar itu sudah melakukan hubungan seks dengan pasangannya. (Baca: Panitia UN Kota Bogor Pede Kebocoran Soal Kecil)

Para pelajar yang digerebek tersebut pun langsung di gelandang ke dalam truk patroli petugas Satpol PP Kabupaten Kendal.

Kepada awak media seorang pelajar yang turut serta dalam pesta tersebut Lulu (18), mengaku dirinya semula hanya diajak pacarnya. Ia tak menyangka ternyata ada razia oleh satpol PP. (Baca: Soal Bocor, JK Minta Ujian Nasional Diulang)

“Saya ke sini diajak pacar, bersama teman-teman yang lain. Eh, tidak tahunya dibawa ke sebuah losmen. Tiba-tiba kok banyak banget petugas Satpol PP datang, lalu kami dibawa ke kantor,” ucap Lulu dengan nada malu sambil menutupi mukanya.

Dalam keterangannya kepada awak media, Kasatpol PP Kendal Toni Ari Wibowo mengatakan, penggerebekan yang dilakukan oleh satpol PP tersebut merupakan kegiatan rutin dari bagian operasi yustisi penegakan Perda Kabupaten Kendal Nomor 3 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Perda Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pelacuran.

Menurut Toni sebagian besar yang terjaring dalam razia tersebut masih di bawah umur. (Baca: Jokowi: Siswa Tampak Tidak Tertekan Laksanakan UN)

“Umumnya mereka masih berada di bawah umur. Dalam hal ini tindakan yang kami lakukan masih sebatas pembinaan dan memanggil kedua orang tua mereka masing-masing untuk menjemputnya, setelah kami lakukan pendataan dan pembinaan,” pungkas Toni Ari Wibowo (man)

 

 

#Siswa #Seks
Bagikan
Ditulis Oleh

Aang Sunadji

Coffee is a life

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi
Pemerintah menargetkan 12 Sekolah Garuda rampung pada 2026. Kemudian, empat sekolah sudah siap beroperasi.
Soffi Amira - Rabu, 27 Agustus 2025
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi
Indonesia
Banyak Siswa Keracunan, DPR Minta Kualitas Bahan Makan Bergizi Gratis Diaudit
DPR meminta kualitas bahan Makan Bergizi Gratis diaudit. Sebab, ada banyak siswa yang mengalami keracunan akibat mengonsumsi makanan tersebut.
Soffi Amira - Selasa, 05 Agustus 2025
Banyak Siswa Keracunan, DPR Minta Kualitas Bahan Makan Bergizi Gratis Diaudit
Foto Essay
Sederet Aktivitas MPLS Siswa-siswi Sekolah Rakyat SRMA 10 di Jakarta
Siswa-siswi mengikuti kegiatan di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 di Pusdiklatbangprof Kemensos, Jl. Margaguna Raya, Radio Dalam, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Didik Setiawan - Kamis, 17 Juli 2025
Sederet Aktivitas MPLS Siswa-siswi Sekolah Rakyat SRMA 10 di Jakarta
Indonesia
Tahap Pertama SPMB 2025 di DKI Jakarta Berjalan Lancar, Kendala Juga Banyak Berkurang
Sarjoko menyatakan bahwa saat ini SPMB telah memasuki tahap kedua yakni 23 hingga 25 Juni 2025 untuk mengisi kuota yang tersisa
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Tahap Pertama SPMB 2025 di DKI Jakarta Berjalan Lancar, Kendala Juga Banyak Berkurang
Indonesia
Legislator Temukan Kejanggalan di Proses SPMB, Minta Sistem Dibongkar Habis
Segera evaluasi dan perbaiki kekurangan yang masih ada dalam proses SPMB
Angga Yudha Pratama - Selasa, 24 Juni 2025
Legislator Temukan Kejanggalan di Proses SPMB, Minta Sistem Dibongkar Habis
Indonesia
Catatan Seleksi Penerimaan Murid 2025 Baru Versi KPK, Pungutan Liar dan Transparasi Bakal Jadi Masalah
Perpindahan tugas orang tua baru mengakomodasi aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai badan usaha milik negara (BUMN), sedangkan orang tua yang bekerja di sektor swasta belum difasilitasi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 16 Juni 2025
Catatan Seleksi Penerimaan Murid 2025 Baru Versi KPK, Pungutan Liar dan Transparasi Bakal Jadi Masalah
Indonesia
Siswa Jawa Barat Melanggar Jam Malam Masuk Barak Militer dan Dapat Surat Peringatan Kepala Sekolah
Setelah ditetapkan aturan jam malam bagi pelajar, Pemprov Jabar tidak akan menanggung atau memberi bantuan pada pelajar yang terlibat kenakalan dengan unsur kekerasan dan terjadi di saat pemberlakuan jam malam.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 05 Juni 2025
Siswa Jawa Barat Melanggar Jam Malam Masuk Barak Militer dan Dapat Surat Peringatan Kepala Sekolah
Indonesia
Polsek Ciputat Timur Gelar Pembinaan Karakter bagi 10 Pelajar Terlibat Tawuran
Para pelajar yang dibina diberikan pembekalan nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, serta kesadaran hukum dan sosial.
Dwi Astarini - Sabtu, 31 Mei 2025
Polsek Ciputat Timur Gelar Pembinaan Karakter bagi 10 Pelajar Terlibat Tawuran
Indonesia
Meta Memutus Akses Enam Grup Fantasi Sedarah, Sudah Tidak Bisa Ditolerir
Angga mengecam keras penyebaran konten yang bertentangan dengan norma sosial serta hukum yang berlaku di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 17 Mei 2025
Meta Memutus Akses Enam Grup Fantasi Sedarah, Sudah Tidak Bisa Ditolerir
Indonesia
MAARIF Insitute Nilai Rencana Dedi Mulyadi Memasukkan Anak Nakal ke Barak Keliru, Bisa Merusakan Sistem Pendidikan
Direktur Eksekutif MAARIF Institute Andar Nubowo juga menyebut bahwa rencana Dedi Mulyadi memasukkan siswa sekolah nakal ke barak militer merupakan pelanggaran perlindungan anak dalam dunia pendidikan.
Frengky Aruan - Jumat, 09 Mei 2025
MAARIF Insitute Nilai Rencana Dedi Mulyadi Memasukkan Anak Nakal ke Barak Keliru, Bisa Merusakan Sistem Pendidikan
Bagikan