Ulama NU: Peristiwa Tolikara Tunjukkan Keberagamaan Masih Sensitif


M Jadul Maulana, selaku pengasuh Pondok Pesantren Kaliopak, Bantul, berpidato kebudayaan di Alun-Alun utara Yogyakarta, 2012. (Foto: Istimewa)
MerahPutih Nasional - Pengurus Tanfidziyah PW Nahdlatul Ulama (NU) Yogyakarta M Jadul Maula menyatakan tidak adanya komunikasi yang baik dari antar pihak menjadi salah satu faktor penyebab insiden Tolikara, Papua.
Menurut tokoh yang sempat menghadiri pertemuan Lintas Agama di Papua tahun lalu ini, pemerintah merupakan pihak yang seharusnya bertanggung jawab. Meski belum mengetahui secara pasti kornologi peristiwa di saat umat Muslim berlebaran itu, Jadul Maula memahami bahwa surat Badan Pekerja Gereja Injil di Indonesia (GIDI) juga menjadi faktor lain.
"Karena kalau kita lihat secara kronologinya kan surat edaran dari GIDI. Surat itu kan ditujukan kepada pemerintah dan kepolisian. Tapi kan enggak ada respons, sehingga ternyata terjadilah," tutur ulama kelahiran Pekalongan ini kepada Merahputih.com melalui sambungan telepon, Minggu (19/7).
Jadul menegaskan, secara umum peristiwa Tolikara menunjukkan sikap keberagamaan di Indonesia. Menurutnya, keberagamaan di Indonesia belum menunjukkan kedewasaan.
"Ternyata di Indonesia ini kehidupan antara agama ini masih sangat mudah dijadikan satu alasan untuk kepentingan pihak tertentu. Beragama itu masih sangat sensitif bagi Indonesia. Ini tanda bahwa belum ada kedewasaan antar agama ketika ada kerusuhan," ujarnya.
Seperti diketahui, setelah peristiwa Tolikara menyeruak ke publik beberapa waktu lalu, surat GIDI pun disebut-sebut. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tolikara Yusak Mauri membenarkan adanya surat pemberitahuan dari (GIDI) Wilayah Toli Nomor 90/SP/GIDI-WT/VII/2015. Surat tersebut berisi larangan bagi umat Islam untuk merayakan Idul Fitri di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua. Surat tersebut juga berisi larangan umat Nasrani mendirikan gereja. (rfd)
Baca Juga:
Penjelasan Azyumardi Azra Terkait Wacana Islam Nusantara
2 Orang Tewas pada Sebuah Festival Keagamaan di India
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Gubernur Pramono Bantah Orang NU Dipermudah Masuk Kerja di BUMD

Konflik Palestina-Israel Terus Berlangsung: Pendekatan Non-State Actor Punya Perang Penting

NU Uraikan Kiprah Muslimat dalam Membangun Bangsa, Bukti Perempuan Punya Peran Besar!

Nisfu Syaban 2025: Tanggal, Keutamaan, dan Jadwal Menurut NU, Muhammadiyah, dan Kemenag

Pemerintah Diminta Percepat Bentuk Lembaga Perlindungan Data Pribadi

Anak Gus Dur Tegaskan Muktamar Luar Biasa Hanya akan Memecah Belah NU

PBNU Otomatis Nonaktif Pengurus yang Maju atau Masuk Timses Pilkada 2024

Gus Yahya Tegaskan Banser Ototnya Nahdlatul Ulama

Ketum PBNU Ungkap Ada Organisasi Pelobi Israel di Indonesia

5 Pemuda NU Bertemu Presiden Israel, Kemlu Angkat Bicara
