Tunisia Umumkan Keadaan Darurat

Pasukan kemanan Tunisia saat melakukan apel untuk persiapan melakukan penjagaan di resor Sousse. (Foto: EPA)
MerahPutih Afrika - Tunisia telah umumkan keadaan darurat, lebih dari seminggu setelah 38 wisatawan tewas dalam serangan di resor Sousse pada Jumat (26/6). Keadaan darurat itu memungkinkan pasukan keamanan memiliki kekuasaan lebih dan dapat membatasi hak rakyat.
Akibat serangan itu, Tunisia telah memperketat keamanannya, serta menyebarkan lebih dari 1.400 petugas bersenjata di hotel dan di pantai. Presiden Tunisia, Beji Caid Essembi dalam pidatonya mengatakan perlu adanya langkah-langkah yang luar biasa.
"Dalam rangka untuk menghadapi bencana ini, kita harus siap. Kita perlu memiliki cukup pasukan, pelatihan dan materi berarti. Kita sangat membutuhkan sarana material," ucap Presiden untuk menarik dukungan kontra terorisme internasional, seperti dikutip dari AFP.
Keadaan darurat akan diberlakukan dalam jangka waktu terbarukan selama 30 hari. Seorang pejabat dari kantor perdana menteri mengatakan beberapa pejabat telah dipecat setelah serangan itu, termasuk Gubernur Sousse.
Pasukan keamanan Tunisia telah dikritik karena dinilai lamban dalam menangani serangan bersenjata di resor Sousse.
Baca juga:
Serangan Boko Haram di Nigeria, 100 Orang Tewas
Prancis dan Kamerun Kerjasama untuk Memerangi Boko Haram
Serangan Bom Mobil di Libya Tewaskan 6 Orang
Bagikan
Berita Terkait
Kemenlu Tingkatkan Keamanan Diplomat di Peru, Tempatkan Keluarga Zetro Ke Lokasi Lebih Aman

Garda Terdepan Diplomasi Indonesia Jadi Sasaran Kriminal, DPR Dorong Pemerintah Segera Bertindak dan Jamin Keamanan Diplomat

Diplomat Zetro Tewas Ditembak di Peru, DPR Duga Ada Keterlibatan Geng Kriminal Internasional

Zetro Leonardo Purba Tewas Ditembak di Peru, Kemenlu Evaluasi Perlindungan Diplomat dan Staf KBRI

Kepolisian Peru Susun Rencana Pengepungan Pelaku Penembakan Diplomat RI Zetro Purba

KBRI Dili Minta Otoritas Timor Leste Usut Insiden Penembakan WNI di Perbatasan

Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Meninggal Dunia, 2 Bulan setelah Ditembak di Kepala

Penembakan di Incheon, Korea Selatan, Polis Sebut ‘Kejahatan Terencana yang Didorong 'Delusi'

Pelaku Penembakan di Manhattan Tinggalkan Surat Bunuh Diri, Ngaku Menderita CTE dan Minta Otaknya Diteliti

Penembakan di Gedung Perkantoran New York City, 4 Korban Tewas
