Tradisi Saparan Bekakak di Sleman, Yogyakarta

Selvi PurwantiSelvi Purwanti - Sabtu, 28 November 2015
Tradisi Saparan Bekakak di Sleman, Yogyakarta

(ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/pd/15)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Desa Ambarketawang, memiliki tradisi khas berupa penyembelihan bekakak, sepasang boneka temanten atau pengantin Jawa muda yang terbuat dari tepung ketan. Tradisi ini dilaksanakan setahun sekali dalam bulan Sapar dalam Kalender Jawa.

Tradisi ini terkait dengan tokoh Ki Wirasuta, satu dari tiga bersaudara dengan Ki Wirajamba, dan Ki Wiradana yang merupakan abdi dalem Hamengkubuwana I yang sangat dikasihi.

Ketika pembangunan Kraton Yogyakarta sedang berlangsung, para abdi dalem tinggal di pesanggrahan Ambarketawang kecuali Ki Wirasuta yang memilih tinggal di sebuah gua di Gunung Gamping. Pada bulan purnama, antara tanggal 10 dan 15, pada hari Jumat, terjadi musibah, Gunung Gamping longsor.

Ki Wirasuta dan keluarganya tertimpa longsoran dan dinyatakan hilang karena jasadnya tidak ditemukan. Hilangnya Ki Wirasuta dan keluarganya di Gunung Gamping ini menimbulkan keyakinan pada masyarakat sekitar bahwa jiwa dan arwah Ki Wirasuta tetap ada di Gunung Gamping.

Upacara Saparan semula bertujuan untuk menghormati kesetiaan Ki Wirasuta dan Nyi Wirasuta kepada Sri Sultan Hamengkubuwana I. Tapi kemudian berubah dan dimaksudkan untuk mendapatkan keselamatan bagi penduduk yang mengambil batu gamping agar terhindar dari bencana. Sebab pengambilan batu gamping cukup sulit dan berbahaya.

Pada tanggal 27 November kemarin, sejumlah warga mengikuti kirab saat acara Tradisi Saparan Bekakak di Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Tradisi yang yang dihadiri oleh ribuan masyarakat itu menjadi visualilasi kesetiaan Ki Wirasuta dan Nyi Wirasuta kepada Sri Sultan HB I dan menjadi wujud syukur masyarakat atas segala rejeki dan keselamatan dari Tuhan YME.

BACA JUGA:

  1. Jadi Warisan Budaya Dunia, Tari Bali Dipentaskan di Sidang UNESCO
  2. Tradisi Ngarot Digelar Jelang Musim Tanam Padi di Indramayu
  3. Mengenal Tradisi Manten Tembakau di Magelang
Bagikan
Ditulis Oleh

Selvi Purwanti

Simple, funny and passionate. Almost unreal
Bagikan