Tolak Relokasi, PKL Sunday Market Solo Geruduk Balaikota


PKL dari Sunday Market berunjuk rasa di Balai kota Solo menolak relokasi (Foto: MP/Win)
MerahPutih Peristiwa - Sebagai wujud penolakan relokasi, puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) Sunday Market yang setiap Minggu pagi berjualan di kawasan Stadion Manahan Solo, melakukan aksi unjuk rasa, Senin (23/5) siang.
Aksi ini dilakukan pertama kali di kawasan bundaran Gladak, namun setelah itu mereka melanjutkan aksinya, berjalan kaki dari kawasan Gladak menuju ke kantor Balaikota Solo. Mereka ke Balaikota, ingin bertemu langsung dengan Walikota Solo FX. Hadi Rudyatmo.
Saat berjalan kaki menuju ke Balaikota, mereka mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Bahkan, sebelum memasuki Balaikota, mereka sudah dikawal oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Sejumlah PKL dari Sunday Market berunjuk rasa di Balaikota Solo (Foto: MP/Win)
Setelah melakukan komunikasi dengan pihak Satpol PP, akhirnya pedagang diperbolehkan bertemu dengan pejabat Pemkot. Namun bukan Walikota, karena Walikota sedang ada diluar. Waktu itu mereka ditemui secara langsung oleh Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Subagiyo.
“Intinya kami menolak, karena sudah sejak tahun 2005 kami berjualan disana. Kami juga menilai, sejumlah alternatif lokasi yang disediakan Pemkot, tidak reseprentatif. Apalagi tidak ada jaminan, setelah kami pindah, perekonomian kami akan seperti semula,” jelas Iwan seorang PKL Sunday Market.
Sementara itu Subagiyo menerangkan, apapun keluh kesah PKL akan dirinya tampung. Setelah itu, akan dilaporkan kepada Walikota selaku pemangku kebijakan. Terkait keinginan PKL bertemu langsung dengan mantan patner Joko Widodo (Jokowi) tersebut, Subagiyo berjanji akan mencarikan waktu yang pas.
“Yang jelas, kita akan fasilitasi. Waktunya kapan kita belum bisa tentukan,” tegasnya.(Win)
BACA JUGA:
- Pemkot Solo Berhasil Amankan Dua Pelaku Vandalisme
- Warga Solo Lawan Kekerasan Seksual dengan Pukul Perabotan Rumah Tangga
- Ketua MPR Zulkifli Hasan Berlari Sambangi Peserta UN SMP di Solo
- Pengelola TSTJ Solo Targetkan 15.000 Pengunjung Selama Libur Panjang
- Libur Panjang, Diprediksi 2 Juta Kendaraan Masuk Kota Solo
Bagikan
Berita Terkait
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban

[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
![[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan](https://img.merahputih.com/media/f8/df/4d/f8df4dcb1b53087a074e35b53dcecbd4_182x135.png)
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu

Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik

Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan

Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi

Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP

Dari Jilbab Merah Muda hingga Jaket Hijau: Warna Simbol Perlawanan di Jalanan dan Media Sosial
