Tim Bulutangkis Indonesia Bertolak ke Brasil


Presiden Joko Widodo berfoto dengan kontingen Indonesia ke Olimpiade Brasil 2016 di halaman depan Istana Merdeka, Rabu (22/6) pagi. (Foto: Humas/Deni)
MerahPutih Raket - Tim bulutangkis Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bertolak ke Sao Paulo, Brasil. Tim yang terdiri dari 10 orang atlte ini rencananya akan mengikuti karantina di Sao Paulo, kemudian berangkat menuju Rio de Janeiro.
Dengan menumpang maskapai Qatar Airways, tim bulutangkis berangkat pada Kamis (28/7) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.
“Kita telah melakukan persiapan dengan maksimal sebelum berangkat ke Brasil, jadi lakukanlah yang terbaik selama bertanding di olimpiade. Kita juga harus bertawakal kepada Tuhan YME, semoga kita dapat memberikan hasil terbaik untuk Indonesia,” kata Chef de Mission Tim Bulutangkis di Olimpiade Rio 2016, Achmad Budiharto dalam sambutannya.
Sementara itu, Manajer Tim Bulutangkis Rexy Mainaky menekankan bahwa para atlet mesti menekankan tiga hal selama olimpiade yaitu tekad, motivasi dan fokus. Ketiga hal inilah yang dipandang Rexy perlu untuk dijaga.
“Semoga kita semua selalu dilindungi oleh Tuhan YME selama di Sao Paulo dan Rio, untuk bisa mencapai hasil terbaik. Tekad, motivasi dan fokus adalah hal-hal yang perlu kita jaga. Saya yakin dan percaya kalau para pemain sudah siap, baik secara teknik maupun mental,” ujar Rexy.
Pertandingan cabang bulutangkis akan dimainkan pada 11-20 Agustus 2016 di stadion Riocentro Pavilion 4.
Berdasarkan hasil undian, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto menempati dua grup yang berbeda. Tontowi/Liliyana berada di grup C, sedangkan Jordan/Debby di grup A.
Di grup C, Tontowi/Liliyana akan bersaing dengan Bodin Issara/Savitree Amitrapai dari Thailand, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dari Malaysia dan wakil Australia, Robin Middleton/Leanne Choo.
Tontowi/Liliyana memiliki peluang untuk menjadi juara grup. Dengan Issara/Amitrapai dan Middleton/Choo, pasangan nomor satu Indonesia ini belum pernah berhadapan. Namun melihat kekuatan di atas kertas, Tontowi/Liliyana jelas masih diunggulkan.
Sedangkan dengan Chan/Goh, Tontowi/Liliyana unggul 7-1 dalam rekor pertemuannya. Terakhir di Malaysia Open Super Series Premier 2016, Tontowi/Liliyana menang 23-21, 13-21 dan 21-16 dari Chan/Goh.
Sementara itu di grup A, Jordan/Debby bersama dengan pasangan Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei, Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah dari Hong Kong dan Michael Fuchs/Birgit Michels dari Jerman.
Berhadapan dengan Zhang/Zhao, Jordan/Debby masih kalah 1-7 di rekor pertemuannya. Meski begitu Jordan/Debby punya catatan bagus pada pertemuan terakhir mereka. Di All England 2016 lalu Jordan/Debby mengalahkan Zhang/Zhao dengan 21-19 dan 21-16.
Dengan Lee/Chau, Jordan/Debby mengantongi tiga kemenangan dari tujuh pertemuan mereka. Hong Kong Open Super Series 2015 lalu menjadi pertamuan terakhir mereka. Saat itu Jordan/Debby sukses menang dua game langsung dengan 21-18 dan 21-18. Sedangkan dengan Fuchs/Michels, Jordan/Debby masih unggul 2-0 dalam rekor pertemuannya.
Fase penyisihan grup akan meloloskan juara dan runner up grup ke babak perempat final. Setelah itu, akan diadakan pengundian ulang untuk menentukan lawan berikutnya.
BACA JUGA:
- Ini Pesan Ketua PBSI Kepada Para Olimpian
- Bulutangkis Target Dua Emas di Olimpiade Brasil
- HUT PBSI ke-65, Gita Wirjawan Curhat Perjalanan PBSI
- Sektor Tunggal Putra Tim Piala Thomas Dapat Menu Latihan Khusus
- CdM Indonesia Dukung Target PBSI di Olimpiade Brasil
Bagikan
Berita Terkait
Fokus Buyar karena Angin, Jojo Kandas di Babak 16 Indonesia Open 2025

Hengkang dari Pelatnas, Jojo Janji Tak Akan Tolak Panggilan Timnas Piala Thomas

Jojo dan Chico Tinggalkan Pelatnas Cipayung, Taufik Hidayat: Bukan Berarti Pisah dari PBSI

Tiga Ganda Putra Indonesia Ditargetkan Tembus 10 Besar Dunia, Pelatih Ingatkan Ketatnya Persaingan

Indonesia Masters 2025: Ganda Putra Indonesia Fajar/Rian Melangkah ke Final

Putri KW Amankan Tiket 16 Besar Malaysia Open Setelah Melalui Partai 'Perang Saudara'

Tak Peduli Menang-Kalah, Putri KW Janji Main Habis-Habisan di Final Korea Masters

Indonesia Mulai Berjuang di Denmark Open 2024

Sumbang Medali Pertama Tim Indonesia, Gregoria Senang Tapi Bingung

Menang Bye Perebutan Perunggu, Gregoria Sumbang Medali Pertama di Olimpiade Paris
