Tidak Ditemui Jokowi, IMM dan GPII Kembali Geruduk Istana
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) kembali unjuk rasa ke Istana Negara, Jakarta, Kamis (21/5). (Foto: MerahPutih/Novriadi Sitompul)
MerahPutih Nasional - Ratusan Demonstran dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) kembali geruduk Istana Presiden, Jakarta, Kamis (21/5).
Salah seorang demonstran IMM, Suryanto, mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menunjukkan itikad baik untuk mendengarkan tuntutan. Mereka mengaku tidak puas dengan sikap Jokowi tersebut.
Pria yang mengenakan almamater merah IMM ini mengancam Jokowi, jika hari ini Presiden tidak menemui mereka, maka demonstrasi akan terus berlanjut berlanjut. "Jika dia laki-laki, mestinya dia menemui kita. Kalau tidak, aksi ini akan terus berlanjut. Hari ini tidak menjumpai kita juga, maka besok kita akan kembali lagi," ujarnya.
Ratusan massa IMM dan GPII di Istana sekira pukul 15.35 WIB. Mereka datang dari arah Gambir. Sembari berjalan, mereka meneriakkan "Turunkan Jokowi!" (AB)
Baca Juga:
Massa IMM dan GPII Saling Lempar dengan Polisi
"Meme" Kritis Hujat Akun Facebook Ketua BEM UI
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri