\r\n

Selain menghormati leluhur, tambah Pendeta Atma, Cheng Beng juga menyimpan keberkahan utama yang patut diraih para generasi. \"Selain mencari berkah, hal demikian merupakan perbuatan yang bijak (kusala kamma),\" tambahnya. (Ard)

BACA JUGA:

\r\n
  1. Cheng Beng, Abdi Setia yang Terlupakan, dan Putra Mahkota yang Terbuang
  2. \r\n
  3. Mengupas Esensi Perayaan Cheng Beng
  4. \r\n
  5. Pendeta Atma: Peringatan Cheng Beng Bukan Ritual Keagamaan
  6. \r\n
  7. Tahun Kabisat, Puncak Peringatan Cheng Beng Maju Sehari
  8. \r\n
  9. Warga Tionghoa Rayakan Cheng Beng
  10. \r\n
","publisher":{"@type":"Organization","logo":{"@type":"ImageObject","url":"https://merahputih.com/themes/2022/img/logo/shortcut-icon.png","width":192,"height":60},"name":"MerahPutih"},"mainEntityOfPage":"https://merahputih.com/post/read/tidak-ada-pantangan-dalam-tradisi-cheng-beng","name":"Tidak-Ada-Pantangan-dalam-Tradisi-Cheng-Beng","url":"https://merahputih.com/post/read/tidak-ada-pantangan-dalam-tradisi-cheng-beng","dateCreated":"2016-04-04T11:30:59+07:00"}

Tidak Ada Pantangan dalam Tradisi Cheng Beng

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 05 April 2016
Tidak Ada Pantangan dalam Tradisi Cheng Beng
Perayaan Cheng Beng. (Foto: Instagram/lisavinnalim)

MerahPutih Budaya - Warga Tionghoa merayakan Cheng Beng dengan puncak perayaan tangal 4 April. Ritual tahunan ini diisi dengan kegiatan sembahyang dan ziarah ke makam orang tua atau leluhur. Tidak ada pantangan dalam leluri tersebut.

"Tidak ada pantangan," kata Pendeta Buddha Atma Gita Dharma kepada merahputih.com, Senin (4/4).

Meski demikian, leluri tersebut patut dilakukan oleh masyarakat Indonesia karena mengandung pesan moral tinggi.

"Terhadap anak, hal demikian merupakan bakti kepada orang tua yang sudah tiada. Begitu pun kepada leluhur. Karena itu, kalau tidak melaksanakan Cheng Beng akan terasa ada yang kurang," kata Pendeta Atma.

 

See you next year kung2 popo #chengbeng #chinesetradition

A photo posted by Theresia lily wang ???? (@theresia.lili) on

Selain menghormati leluhur, tambah Pendeta Atma, Cheng Beng juga menyimpan keberkahan utama yang patut diraih para generasi. "Selain mencari berkah, hal demikian merupakan perbuatan yang bijak (kusala kamma)," tambahnya. (Ard)

BACA JUGA:

  1. Cheng Beng, Abdi Setia yang Terlupakan, dan Putra Mahkota yang Terbuang
  2. Mengupas Esensi Perayaan Cheng Beng
  3. Pendeta Atma: Peringatan Cheng Beng Bukan Ritual Keagamaan
  4. Tahun Kabisat, Puncak Peringatan Cheng Beng Maju Sehari
  5. Warga Tionghoa Rayakan Cheng Beng
#Tionghoa #Cheng Beng
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan