Tenaga Asing Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dibatasi
Menko Kemaritiman Rizal Ramli (kiri) dan Dubes Tiongkok untuk Indonesia, Xie Feng di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (31/8). (Foto MerahPutih/Restu Fadhilah)
MerahPutih Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengizinkan Tiongkok untuk mendatangkan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok untuk pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun, hanya untuk tenaga profesional.
"Kalau untuk tenaga profesional dari Cina atau Jepang itu wajar saja," kata Rizal di kantor Kemenko Kemaritiman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (31/8).
Namun, lanjut Rizal, untuk tenaga kerja kasar maupun yang memiliki skill (kemampuan), pihak Indonesia akan menekankan Tiongkok maupun Jepang untuk mempekerjakan tenaga kerja dari Indonesia.
"Tentu kita akan minta sebanyak mungkin dari Indonesia, terutama tenaga kerja unskilled. Kita harap sepenuhnya dilakukan pekerja Indonesia," kata Rizal.
Sementara itu Dubes Tiongkok Xie Feng mengatakan, akan mendatangkan tenaga kerja dari negara Tiongkok jika berhasil memenangkan proyek pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung.
Xie Feng enggan membeberkan berapa komposisi tenaga kerja Indonesia-Tiongkok yang akan diserap dalam proyek. Yang pasti, lanjut Feng, proyek pembangunan kereta cepat ini dapat menyerap sekitar 40.000 tenaga kerja.
"Saya kira ada, tapi tidak banyak. Saya belum tahu berapa komposisinya (pembagian tenaga kerja) dalam proses pembangunan proyek ini. Namun, ini bisa menciptakan 40.000 tenaga kerja, local content bisa mencapai 60 persen," ujar Feng.
Feng juga menjanjikan kepada Pemerintah Indonesia akan membeli dan menggunakan material-material dari dalam negeri (Indonesia) jika proyek dijalankan Tiongkok.
"Saya kira, setelah dimulainya proyek ini, kami pasti membeli material-material di dalam negeri," pungkas Feng. (rfd)
Baca Juga:
Tiongkok Optimistis Menang Tender Proyek Kereta Cepat
Pengumuman Pemenang Proyek Kereta Cepat Bisa Mundur
Wujudkan Kereta Cepat, Menko Rizal Adu Jepang, China, dan Jerman
Bagikan
Berita Terkait
KPK Duga Ada Tanah Negara Dijual ke Negara di Proyek Kereta Cepat Whoosh
Toyota Bakal Gelontorkan Rp 1,6 Trilun di Proyek Hilirisasi Timah dan Tembaga
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
Jakarta Catatkan Investasi Rp 204 Triliun hingga September 2025
Presiden Prabowo Perintahkan Segera Eksekusi Proyek Hilirisasi Senilai Rp 600 Triliun
Beri ‘Karpet Merah’ untuk Investasi Asing di Indonesia, Prabowo Tegaskan Harus Buat Nyaman Investor
Menko Airlangga Pastikan Pemerintah Punya Solusi Bayar Utang Kereta Cepat
Pemerintah Siapkan Opsi PSO Untuk Kereta Cepat Biar Bisa Bayar Utang
Gaet Penumpang Asing, KCIC Siapkan Perluasan Kanal Penjualan Tiket Whoosh ke Pasar Internasional
Janji Tanggung Jawab Pembiayaan Whoosh, Presiden Prabowo: Kita Layani Rakyat, Bukan Hitung Untung Rugi