Tiongkok Optimistis Menang Tender Proyek Kereta Cepat
Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng (kiri) bersalaman dengan Menteri BUMN Rini Soemarno usai pembukaan pameran kereta cepat dari Tiongkok di Jakarta, Kamis (13/8). (Foto Antara/Rivan Awal Li
MerahPutih, Bisnis-Megaproyek kereta cepat Trans Jakarta-Bandung senilai US$6,7 miliar atau setara Rp60 triliun jadi rebutan Pemerintah Jepang dan Tiongkok. Kedua pejabat negara tersebut menyambangi menteri-menteri terkait untuk melakukan lobi-lobi.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution kedatangan utusan pemerintah Tiongkok melalui Duta Besarnya untuk Indonesia Xie Feng, Jumat (28/8). Kunjungan Xie Feng bukan tanpa sebab. Sebelumnya, utusan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yaitu Hiroto Izumi ditemani konsultan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) bertemu dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli untuk membahas proyek kereta cepat Trans Jakarta-Bandung (High Speed Train/HST).
"Tentu saja, proyek kereta cepat salah satu topik yang kami bicarakan," kata Xie Feng saat ditanya maksud kunjungannya ke kantor Kementerian Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, di Jakarta Pusat, usai bertemu Darmin.
Feng mengatakan pertemuannya dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution berjalan lancar. Saat disinggung persaingan antara Tiongkok dengan Jepang dalam proyek kereta cepat, Feng mengaku sangat optimistis. "Saya ingin mengatakan Pemerintah Tiongkok telah memberikan penawaran terbaik untuk proyek kereta cepat ini. Saya sangat yakin dengan perencanaan kami," tukasnya.
Feng menambahkan, selain membahas proyek kereta cepat dirinya membicarakan kerjasama yang luas antara Pemerintah Tiongkok dengan Indonesia dalam bidang infrastruktur, keuangan, investasi dsb. "Saya sangat terkesan dengan potensi pengembangan kerjasama ke depan antara Pemerintah Tiongkok dengan Indonesia," sambungnya. Ia menambahan, Tiongkok berharap dapat menjadi mitra kerjasama, tetangga, dan sahabat yang baik bagi Indonesia. (Rfd)
Baca Juga:
Studi Kelayakan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung 100 Persen Selesai
Wujudkan Kereta Cepat, Menko Rizal Adu Jepang, China, dan Jerman
Presiden Jokowi Utamakan Pembangunan Kereta Api
Bagikan
Berita Terkait
KPK Duga Ada Tanah Negara Dijual ke Negara di Proyek Kereta Cepat Whoosh
Menko Airlangga Pastikan Pemerintah Punya Solusi Bayar Utang Kereta Cepat
Pemerintah Siapkan Opsi PSO Untuk Kereta Cepat Biar Bisa Bayar Utang
Gaet Penumpang Asing, KCIC Siapkan Perluasan Kanal Penjualan Tiket Whoosh ke Pasar Internasional
Janji Tanggung Jawab Pembiayaan Whoosh, Presiden Prabowo: Kita Layani Rakyat, Bukan Hitung Untung Rugi
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Pemerintah Janji Selesaikan Masalah Utang Kereta Cepat, Ngotot Ingin Bangun Lagi Sampai Banyuwangi
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Praswad Sebut Ada Indikasi Kuat Korupsi di Proyek Whoosh, Minta KPK Bertindak Independen
Prabowo Perintahkan Anak Buah Putar Otak Tangani dan Hitung Detail Utang Jumbo Whoosh