TB Hasanuddin: Pelaku Bom Samarinda Bisa Jadi Pintu Masuk Ungkap Jaringan Teroris
Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyatakan pelaku teror bom Samarinda bisa jadi kunci ungkap jaringan teroris (Foto: Twitter @tbhasanuddin)
Merahputih Nasional - Badan Intelijen Negara harus menelusuri jaringan terorisme yang terus mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Salah satu dari tiga pelaku pelempar bom molotov ke Gereja Oikumene, Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (13/11/2016) yang tertangkap pihak kepolisian, bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar elemen gerakan radikal.
Wakil Ketua Komisi I DPR-RI, Tubagus Hasanuddin mengatakan, walaupun pola teror yang dilakukan pelaku penyerangan Gereja Oikumene di Samarinda masih menggunakan cara konvensional, yakni, menggunakan bom molotov, tetap saja hal itu harus disikapi secara serius. Terlebih lagi, lanjut Hasanuddin, pelaku yang tertangkap merupakan mantan napi kasus terorisme.
"Caranya memang konvensional. Bom molotov itu mudah sekali buatnya. Tapi, bila melihat rekam jejak pelaku yang tertangkap, ini yang mesti disikapi secara serius. Pelaku ini kan mantan napi bom Puspitek Serpong, kelompok Pepy Vernando," ujar mantan Sekretaris Militer dalam siaran pers yang diterima merahputih.com, Senin (14/11).
Tubagus Hasanuddin menambahkan pelaku pelempar bom molotov itu ditengarai juga pernah bergabung dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Kaltim dan mempunyai jaringan dengan kelompok Anshori di Jawa Timur yang kabarnya akan membeli dan mendatangkan senjata api dari Filipina.
"Ketika ditahan pihak kepolisian, rekam jejak pelaku terungkap bahwa si pelaku pernah gabung di kelompok JAD," tutur Hasanuddin.
Untuk itu, Tubagus Hasanuddin menjelaskan agar semua data intelejen dari semua elemen intel harus dikompilasikan secara komprehensif, supaya bisa menghasilkan kesimpulan intelejen yang akurat.
"Data akurat itulah dapat digunakan untuk melakukan pemberantasan teroris di lapangan. Tanpa data akurat kita akan kecolongan," pungkas.(Abi)
BACA JUGA:
- MAARIF Institute Kutuk Pelaku Bom Molotov di Samarinda
- Anggota DPR Kutuk Pembunuh Intan Marbun
- Intan Olivia, Bocah Malang Korban Bom Samarinda Meninggal Dunia
- Warga Tangkap Pelaku Serangan Bom Gereja di Samarinda
- Pelaku Teror Bom Gereja Jalani Pemeriksaan di Polres Samarinda
Bagikan
Berita Terkait
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan
Prabowo Tambah Kodam Baru, Anggaran untuk TNI Berpotensi Ikut Melonjak
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Perpindahan Laksda Kresno dari Matra Laut ke Matra Darat Seperti Kecerobohan
Universitas di Bawah Bayang-Bayang Militer, DPR Soroti Pelanggaran UU Pendidikan Tinggi oleh TNI
Viral Dugaan Tentara Masuk UI Malam-Malam, TNI Diingatkan Kampus Bukan Medan Perang
DPR RI Tolak Pangkalan Militer Rusia di Indonesia, Langgar Prinsip Bebas Aktif
Posisi Letkol Teddy Sebagai Seskab Langgar UU TNI, Harus Mundur dari Militer
Eks Sekmil Sebut Ucapan Deddy Corbuzier Langgar Disiplin Militer Bisa Dihukum