Super Blood Moon dan Nubuat Tanda-Tanda Akhir Zaman


Proses terjadinya gerhana bulan total yang disebut dengan super blood moon diprediksikan terjadi pada Senin (28/9) dini hari nanti (Foto: Screenshot express.co.uk)
MerahPutih Peristiwa - Fenomena Blood Moon atau bulan merah akibat gerhana menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia. Lebih dari dua miliar manusia, Senin dini hari (28/9) akan menyaksikan peristiwa langit yang langka. Di langit akan terlihat apa yang disebut sebagai bulan purnama "supermoon" yang terjadi bersamaan dengan gerhana bulan total.
Bulan akan memasuki bayangan gelap bumi dan mulai berubah warna menjadi merah tembaga tidak lama setelah pukul satu pagi hari Senin.Titik tengah gerhana di Eropa dan Afrika akan terjadi antara tengah malam dan sebelum fajar di langit bumi bagian barat. Fenomena ini akan terlihat lagi pada tahun 2033 nanti.
Gerhana Supermoon akan berlangsung lebih dari satu jam. Jika cuaca memungkinkan, bisa dilihat selama satu jam oleh orang yang tinggal di bagian barat dunia, seperti Eropa, Afrika dan Asia bagian barat.
Menurut kalangan astronom, bulan akan tetap merah selama lebih dari 70 menit sebelum keluar dari bayangan. Kontras dengan para astronom, sejumlah penganut agama Kristen meyakini bulan merah darah sebagai pertanda kiamat.
Gagasan bulan merah darah atau blood moon sebagai pertanda datangnya akhir zaman berasal dari Kitab Suci Perjanjian Lama, khususnya Kitab Yoel dimana ada tertulis, "matahari akan berubah jadi gelap, dan bulan menjadi darah, sebelum hari besar dan mengerikan itu datang bersama Tuhan." Kutipan ini kemudian disebutkan lagi oleh Rasul Petrus dalam peristiwa Pentakosta seperti yang tercantum dalam Kisah Para Rasul. Meski begitu, Petrus tidak memastikan kapan datanganya nubuat kitab Yoel tersebut.
Nah para penganut Kristen konservatif makin percaya manakala ramalan bulan darah blood moon muncul lagi dalam kitab Wahyu atau kisah yang berisikan nubuat akhir zaman. Disebutkan dalam Wahyu bab 6 ayat 11-13 bahwa, "Aku melihat ketika membuka meterai keenam ada gempa besar dan matahari menjadi hitam seperti kain kabung rambut, serta bulan menjadi darah."
Nubuat kitab Wahyu inilah yang melatari keyakinan golongan Kristen tertentu bahwa bulan merah darah blood moon sebagai penanda datangnya kiamat. Keyakinan ini mengundang kritik dan bantahan dari pelbagai pihak termasuk para ilmuwan. Sebab bulan darah blood moon hanyalah peristiwa astronomi biasa dan fenomena alam yang disebabkan perputaran bulan mengelilingi bumi. Supermoon adalah purnama yang terjadi ketika bulan pada titik terdekat dengan Bumi, membuatnya tampak lebih besar dan lebih terang.
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang

Worm Blood Moon, Gerhana Bulan Total yang Memesona, Bisakah Disaksikan dari Indonesia?

5 Spot Menarik untuk Menikmati Gerhana Bulan Total Malam Ini

BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Pasang Air Laut saat Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total Aman Diamati Langsung oleh Masyarakat

Kemenag Ajak Umat Salat Khusuf saat Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total Bisa Dilihat di Indonesia, Catat Tanggalnya
