Sniper Terbaik Itu tidak Berniat Jadi Tentara


Tatang Koswara (Foto Twitter)
MerahPutih Nasional- Selasa malam (3/3) Peltu TNI (Purn) Tatang Koswara yang juga sniper terbaik tanah air meninggal dunia. Tatang meninggal di usia 68 tahun karena penyakit jantung yang dideritanya.
Meski sudah berpulang ke pangkuan Ilahi, nama harum Tatang masih menggema luas, sebagai seorang prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang memegang teguh sapta marga prajurit, Tatang rela mengorbankan nyawanya demi ibu pertiwi, demi kejayaan merah putih.
Pada Senin (2/3) Tatang bercerita awal mulanya ia terjun dalam dunia militer. Tatang sendiri mengaku tidak segaja turun menjadi tentara. Meski sebagai anak tentara, pada mulanya Tatang enggan terjun dalam dunia militer.
"Saya tidak berniat menjadi tentara," kata Tatang dikediamanya di kompleks TNI AU, Cibaduyut, Bandung, Jawa Barat.
Pada tahun 1967 Tatang mengantar adinya untuk mendaftar sebagai prajurit TNI (dahulu bernama ABRI) Kala itu Tatang berjumpa dengan beberapa perwira menengah di Komando Distrik Militer (Kodim) Banten. Oleh beberapa perwira menengah tersebut, Tatang mengaku ditanya mengapa dirinya tidak ikut serta mendaftar sebagai prajurit.
Pada mulanya Tatang merasa bingung dan ogah-ogahan menjadi prajurit. Kemudian Tatang kembali ke rumah dan berdiskusi dengan kedua orang tuanya. Singkat cerita Tatang menyiapkan segala kebutuhan dan syarat untuk bergabung menjadi prajurit. Tatang sendiri lulus dan diterima sebagai Prajurit TNI AD. (Baca: Dua Tahun Dilatih Kapten Conway, Tatang Koswara jadi Sniper Terbaik Indonesia)
Meski berijazah Sekolah Teknik (setara dengan Sekolah Menengah Pertama), Tatang melamar sebagai prajurit tamtama TNI dengan menggunakan ijazah sekolah rakat (SR). Selang beberapa tahun kemudian ia mengikuti penyesuaian pangkat ijazah yang dimilikinya, ia kemudian masuk ke dalam level Bintara. Tatang sendiri ditempatkan di Pusat Persenjataan Infanteri (Pusenif)
Cimahi, Jawa Barat.
Pada tahun 1974-1975 Tatang bersama dengan 7 rekannya terpilih masuk dalam program Mobile Traing Teamns (MTT) yang dimpin pelatih dari Green Berets Amerika Serikat, Kapten Conway. Tatang terpilih dalam tim tersebut karena kelihaian dirinya dalam dunia militer, baik dalam bidang fisik, berenang maupun menembak.
Selama 2 tahun Tatang dilatih oleh Kapten Conway. Tatang juga dinyatakan lulus dari masa pelatihan dan berhak mendapatkan senjata jenis Winchester model 70. Seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 1978 Tatang bertugas dalam operasi perang di Timor-Timur. Dalam perang tersebut Tatang berhasil membunuh 41 serdadu Fretilin. (bhd)