Sigma: Hatta Lebih Bersih Dari Zulkifli


Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) menerima cinderamata dari Gubernur Maluku Said Assagaff (kiri). (Antara)
MerahPutih Politik - Pengamat politik dan tata negara Sinergi Masyrakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin, menilai figur Hatta Rajasa lebih bersih ketimbang Zulkifli Hasan. Dikatakan lebih bersih dari persoalan hukum, lantaran hingga kini Hatta Rajasa, mantan kandidat calon wakil presiden (cawapres) dalam pemilu presiden (pilpres) 2014 silam, belum pernah dipanggil atau diperkisa oleh lembaga penegak hukum.
"Saya kira Hatta relatif lebih bersih. Ia tidak potensial terjerat masalah hukum," kata Said di Jakarta, Sabtu (21/2).
Said yang juga penggiat demokrasi dan tergabung dalam Masyarakat Sipil untuk Pemilu Demokratis (KMPD) menambahkan, dari rekam jejak sosok Hatta Rajasa juga lebih mumpuni ketimbang Zulkifli Hasan. Hatta, sambung Said, sudah mempunyai pengalaman panjang dibidang pemerintahan. Mulai dari jabatan Menteri hingga calon wakil presiden sudah disandang oleh Hatta.
"Secara ketokohan Hatta jauh ungguli ZUlkifli," sambung Said.
Masih kata Said, selain sebagai besan Amien Rais, Zulkifli Hasan adalah Ketua MPR RI. Jika Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua Umum DPP PAN, maka yang bersangkutan akan merangkap jabatan. (Baca: Sigma: Sejauh Ini Hatta Ungguli Zulkifli)
"Itu kan secara etika kurang elok. Dan itu tidak boleh kita pelihara dalam pemerintahan Joko WIdodo-Jusuf Kalla," tandas Said.
Mengenai Zulkifli Hasan sendiri, ia yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Kehutanan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagi saksi dalam kasus dugaan suap terkait rekomendasi tukar-menukar kawasan Hutan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Baca: Din Syamsuddin : PAN Buat Kecewa Warga Muhammadiyah)
Zulkifli Hasan sendiri diperiksa sebagai saksi Fransiscus Xaverius Yohan Yap, penyuap Bupati Bogor Rachmat Yasin. Dalam kasus ini, KPK telah menahan Bupati Bogor Rachmat Yasin dalam operasi tangkap tangan, 7 Mei 2014. Rachmat Yasin diduga menerima suap Rp 1,5 miliar dari pihak swasta, yakni PT Bukit Jonggol Asri, terkait rekomendasi tukar-menukar kawasan hutan di wilayah pemerintahannya. Kawasan hutan yang terkait dengan masalah seluas 2.754 hektar.
Kemudian pada tanggal 11 November 2014, Zulkifli Hasan juga diperiksa penyidik KPK sebagai saksi kasus dugaan suap rekomendasi tukar-menukar kawasan hutan di Kabupaten Bogor dengan tersangka Presiden Direktur PT Sentul City Kwee Cahyadi Kumala. Saat itu ZUlkifli Hasan diperiksa selama 9 jam oleh penyidik KPK.
Sementara, PAN akan menggelar Kongres pada tanggal 28 Februari hingga 2 Maret 2015 mendatang di Bali. Dalam kongres tersebut juga akan dipilih Ketua umum Partai Politik berlambang matahari terbit tersebut. (bhd)
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
4 Provinsi Bakal Dipilih Jadi Tempat Swasembada Pangan, Air dan Energi, Rp 8 Triliun Buat Cetak Sawah Baru

Kenang Sosok Kwik Kian Gie, Hatta Rajasa: Selalu Terbuka dalam Perbedaan Pendapat

80.000 Kopdes Diresmikan, Zulhas Sebut ini Wajah Baru Koperasi Indonesia

Peresmian 80.000 Kopdes Merah Putih, Zulhas: Wajah Baru Koperasi Indonesia

Tinjau Koperasi Merah Putih di Klaten, Zulhas: Presiden Prabowo Siap Resmikan 21 Juli 2025

Belasan Ribu Koperasi Merah Putih Belum Miliki Legalitas Badan Hukum, Target Beres Akhir Juni

Presiden Prabowo Bentuk Satgas Koperasi Merah Putih, Permudah Pasok Pangan ke Desa

Menko Zulhas Yakin Koperasi Merah Putih Hancurkan Dominasi Tengkulak
Modal Awal Koperasi Merah Putih dari Negara Maksimal Rp 3 Miliar, Tenor Balik 6 Tahun

Jatah Rp 5 Miliar Tiap Koperasi Desa Merah Putih, Pemerintah Prabowo Butuh Uang Rp 400 Triliun
