Seniman Yogyakarta Kritik Materi Pendidikan Seni Tradisi di Sekolah


Kinanti Sekar Rahina (Foto: Facebook)
MerahPutih Budaya - Penari tradisional Kinanti Sekar Rahina mengkritik materi pendidikan seni tradisi di sekolah.
Menurutnya, materi seni tradisi belum maksimal adanya. Padahal, pendidikan seni tradisi penting untuk menjaga budaya nasional di tengah kehidupan generasi muda.
"Pendidikan harus kembali mengangkat seni tradisi, agar mereka (peserta didik) tidak lupa tradisinya," kata Kinanti Sekar saat ditemui merahputih.com di sanggarnya, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Kamis (24/3).
Sanggar penggerak seni tari Kinanti Sekar di Kota Yogyakarta
Menurut perempuan yang akrab dipanggil Sekar ini, konsep pendidikan seni tradisi harus memadukan teori dan praktik. Jika hanya teori, peserta didik di sekolah tidak akan memahami bagaimana sesungguhnya dunia seni. Sebaliknya, jika hanya praktik, peserta didik tidak memahami lebih dalam esensi ihwal seni tradisi.
Sekar berharap, pemerintah sungguh-sungguh menanamkan materi seni tradisi. Pemerintah juga perlu memberi fasilitas yang memadai untuk mengukuhkan hal itu. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN

Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan

Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan

Film Pendek 'Kita Berkebaya' Segera Rilis 24 Juli 2025, Angkat Keresahan Tradisi Berkebaya Agar Tak Ditinggalkan

Makna Filosofi Tarian Anak Coki, yang Viral Mendunia Lewat Video Aura Farming

Berkiprah di Korea, Miyu Pranoto Harumkan Nama Indonesia Lewat Dunia Tari

Festival Solo Menari 2025: Angkat Tema Alam Lewat Ratusan Penari Daun

Selama 24 Jam 1.500 Orang Menari di Solo, Ada Perwakilan Dari Thailand dan Malaysia

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
