Menelusuri Gereja Santo Fransiskus Xaverius, Gereja Bersejarah di Yogyakarta

Luhung SaptoLuhung Sapto - Minggu, 27 Maret 2016
Menelusuri Gereja Santo Fransiskus Xaverius, Gereja Bersejarah di Yogyakarta

Gereja Santo (St) Fransiskus Xaverius yang dibangun pada masa kependudukan kolonial Belanda, sekira tahun 1800-an adalah gereja tertua di Yogyakarta. (MerahPutih/Fredy Wansyah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Budaya - Gereja St Fransiskus Xaverius merupakan gereja tertua di Yogyakarta. Gereja ini dibangun pada masa kependudukan kolonial Belanda, sekira tahun 1.800-an. Gereja dibangun oleh Pater YB Palinckx, setelah membentuk pastoran di Yogyakarta.

Dari informasi yang dihimpun merahputih.com, Sabtu (26/3) petang, penamaan gereja ini berdasarkan sejarah pembaptisan. Kali pertama pembaptisan dilakukan pada 3 Desember, tahun 1812. Seperti diketahui, dalam kalender umat Kristen Katolik, tanggal 3 Desember merupakan hari raya Santo Fransiscus Xaverius. 

Namun, gereja ini memiliki dua nama lain, yakni Gereja Kidul Loji dan Gereja Londo. Disebut "Gereja Kidul Loji" karena letaknya berada di sisi utara kawasan bekas pemukiman Belanda, Loji. Sementara sebutan "Gereja Londo" sering diucapkan oleh warga pribumi, yang melihat awal berdirinya gereja lebih didominasi umat Kristen warga Belanda.

Gereja St Fransiskus Xaverius menjadi tempat awalnya pembaptisan di kawasan ini. Pembaptisan pertama itu seiring peresmian penggunaan gereja, untuk kali pertama. Pembaptisan dilakukan terhadap 500 lebih orang, dilakukan Pater YB. Dari sini pula mulai berkembangnya ide dan gagasan umat Kristen Katolik. Salah satunya ialah menjadi cikal bakal berdirinya Yayasan Kanisius, yang kini dikenal dengan penerbitan buku-buku terbaik.

Sejak pendiriannya, bangunan terpaksa direnovasi akibat gempa. Kini, diperkirakan, gereja St Fransiskus telah mengalami renovasi sebanyak kurang lebih tiga kali akibat gempa. Meski begitu, bangunan utama tetap utuh dan tetap terjaga kekhasannya. Umat Kristen Katolik Yogyakarta pun selalu menjadikan gereja bersejarah ini sebagai pilihan utama untuk beribadahnya. (Fre)

BACA JUGA

  1. Yuk Telisik Warisan Hindu di Candi Mantup
  2. Candi Mantup, Dewa yang Mencitrakan Perkawinan
  3. Yuk Wisata ke Gereja Gothic Sayidan, Yogyakarta
  4. Candi Kimpulan, Ditemukan Tahun 2009 Setelah Tertimbun Material Merapi

 

 

#Belanda #Arsitektur Kolonial #Yogyakarta #Gereja Tertua #St Fransiskus Xaverius #Gereja
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Teramati 4 kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Tradisi
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Makam Raja Imogiri atau Pajimatan Imogiri dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada 1554 Saka atau 1632 Masehi.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Tradisi
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Hingga kini, tradisi memakamkan raja keturunan Mataram di kompleks permakaman ini masih dilakukan.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Indonesia
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Siap memberangkatkan jemaah calon haji mulai 2026.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Indonesia
Indonesia Setuju Pulangkan 2 Terpidana Mati dan Seumur Hidup Asal Belanda
Menurut Yusril, kedua narapidana itu telah berusia lanjut. Namun, dia masih enggan membuka identitas kedua narapidana asal belanda itu.
Wisnu Cipto - Jumat, 10 Oktober 2025
Indonesia Setuju Pulangkan 2 Terpidana Mati dan Seumur Hidup Asal Belanda
Indonesia
Prabowo Apresiasi Raja Belanda dalam Kesepakatan Pengembalian 30 Ribu Artefak ke Indonesia
Langkah Belanda ini sebagai wujud iktikad baik untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Dwi Astarini - Minggu, 28 September 2025
Prabowo Apresiasi Raja Belanda dalam Kesepakatan Pengembalian 30 Ribu Artefak ke Indonesia
Indonesia
Jarang Terjadi! Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Máxima Bersama Sambut Presiden Prabowo di Istana Huis ten Bosch
Penyambutan oleh raja dan ratu secara bersamaan ini merupakan suatu hal yang jarang terjadi dan menjadi bentuk penghormatan tinggi Kerajaan Belanda kepada Presiden Prabowo.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 27 September 2025
Jarang Terjadi! Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Máxima Bersama Sambut Presiden Prabowo di Istana Huis ten Bosch
Indonesia
Prabowo Subianto dan Raja Belanda Lakukan Pertemuan Bilateral Berbalut Seremonial Mewah, Mempererat Ikatan Sejarah dan Masa Depan
Kendaraan ini biasanya disimpan di Royal Stables, kawasan Istana Noordeinde, Den Haag
Angga Yudha Pratama - Jumat, 26 September 2025
Prabowo Subianto dan Raja Belanda Lakukan Pertemuan Bilateral Berbalut Seremonial Mewah, Mempererat Ikatan Sejarah dan Masa Depan
Indonesia
Prabowo Lanjutkan Kunjungan Kenegaraan ke Belanda Setelah Dari Kanada
Di Ottawa, Presiden telah melakukan dua pertemuan penting yang menandai babak baru dalam penguatan hubungan bilateral Indonesia dan Kanada.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 September 2025
Prabowo Lanjutkan Kunjungan Kenegaraan ke Belanda Setelah Dari Kanada
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Bagikan