Sempat Hilang, Keraton Cirebon Hidupkan Lagi Seni Denggung

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 11 Agustus 2016
Sempat Hilang, Keraton Cirebon Hidupkan Lagi Seni Denggung

Seni denggung di Keraton Kacirebonan. (Foto: MerahPutih/Irm)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Keraton Kacirebonan menggelar acara Memayu Agunge Budaya Ingsun di halaman keraton, Rabu (10/8). Acara tersebut tentunya menarik perhatian dan partisipasi sejumlah warga asing.

Sultan Kacirebonan IX Pangeran Raja Abdul Gani Natadiningrat mengatakan, pagelaran seni tradisional itu merupakan upaya merekonstruksi seni budaya lokal yang nyaris punah. Lantaran baru pertama kali digelar, acara itu pun memesona warga domestik yang menyaksikannya.

Sultan juga menuturkan, acara itu merupakan salah satu suguhan tradisi ala Keraton Kacirebonan yang dikemas atraktif dan sarat makna simbolis yang diperankan sejumlah seniman dan budayawan Cirebon.

"Sesuai namaya ‘memayu’ yang bermakna memoles atau mempercantik. Tradisi ini mengusung pesan mereaktulisasi sekaligus merevitaliasi budaya Cirebon sebagai perilaku hidup atau tuntunan moral masyarakat Cirebon,” ungkapnya.

Sultan juga mengakui, saat ini sejumlah seni budaya Cirebon khususnya yang berasal dari lingkungan Keraton Kacirebonan tak sedikit yang nyaris punah bahkan di antaranya ada yang telah punah.

Salah satu kesenian lokal yang dinyatakan telah punah yakni denggung yang merupakan sebuah seni karawitan. Denggung disinyalir telah mulai punah di awal 90-an akibat ketiadaan regenerasi.

Namun, dalam acara memayu itu, denggung ditampilkan kembali oleh Keraton Kacirebonan. Sultan menjelaskan, tradisi denggung merupakan bentuk pelestarian dan aktualisasi dari nilai-nilai kearifan lokal yang terkikis dinamika zaman. Sultan bilang, denggung dimainkan saat prosesi Atur Bekti Glondong Pengarem-arem yang merupakan ungkapan syukur atas segala karunia sekaligus wujud kesetiaan dan kecintaan warga Cirebon kepada pemimpinnya untuk mempersembahkan hasil keringat dari usaha pertanian dan lainnya.

Hal itu dilakukan untuk berbagi dengan sesama. “Beberapa tahun lalu, kami mendapat rekaman denggung dari seorang warga Amerika Serikat, Richard North. Ternyata rekamannya sempurna. Sehingga bisa kami pelajari sampai sekarang untuk menghidupkan kembali seni ini,” tutur Sultan. (Irm)

BACA JUGA:

  1. Main Pokemon Go, Pria WNA Nyelonong ke Markas Kodim Cirebon
  2. Kisah Sukari Seorang Porter Stasiun Cirebon
  3. Keraton Kesepuhan Cirebon Dibanjiri Wisatawan
  4. Tahu Gejrot Diburu Wisatawan Cirebon
  5. Kemenhub Temukan Bus Tak Laik Beroperasi di Cirebon
#Keraton Kanoman Cirebon #Denggung
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Bagikan