Sempat Dibuka Menguat, Rupiah Kembali Melemah


Seorang petugas memperlihatkan pecahan dolar AS yang akan ditukarkan di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Senin (24/8). (Foto Antara/Wahyu Putro A)
MerahPutih, Keuangan-Rupiah dibuka menguat pada perdagangan di pasar spot awal pekan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) berada di bawah Rp14.000.
Berdasarkan data Bloomberg, Senin (31/8) pagi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka menguat Rp13.992,5 per dollar AS jika dibandingkan gerak sebelumnya yang berada di posisi Rp13.982. Namun, pada 9:46 wib, rupiah bergerak melemah turun ke posisi 41,1 poin atau 0,29 persen ke level Rp14.023,60 per dollar AS.
Menurut data Yahoo Finance, rupiah dibuka langsung berada di atas Rp14.000 per dollar AS. Saat ini posisi rupiah melemah 85 poin atau setara 0,6 persen di posisi Rp14.025,50 per dollar AS.
Dikutip dari Reuters, gejolak rupiah dan mata uang lainnya terhadap dollar AS tergantung kepada bank sentral AS atau the Fed yang masih belum memberikan kepastian apakah akan menaikkan suku bunga acuan September mendatang. Pasar keuangan dunia meminta the Fed tidak menunda-nunda lagi. Pasar keuangan dunia siap merespons kenaikan suku bunga AS oleh The Fed.
Selama ini dunia menyalahkan tindakan The Fed yang menunda-nunda kenaikan suku bunga sehingga menjadi sumber gejolak di pasar uang dunia. (Luh)
Baca Juga:
Meski Perekonomian Malaysia Terpuruk, Dampaknya Tidak Separah Indonesia
Bagikan
Berita Terkait
Penutupan Rupiah Akhir Pekan Diprediksi Anjlok Dipicu Pidato Hawkish The Fed

Target Inflasi AS 2% Tercapai, The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin

Sri Mulyani Sudah Siapkan Langkah Antisipasi The Fed Pangkas Suku Bunga

Rupiah Tergelincir 25 Poin Akibat Sinyal Kuat Pemotong Suku Bunga AS

Grup LockBit 3.0 Bobol Data The Fed Kuasai 33 TB Data Perbankan AS

Menilik Nilai Tukar Rupiah Hampir Rp 16.500 Per Dollar AS

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri Meningkat

Lawan Inflasi, The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga ke-11

COVID-19 Disebut Tidak Lagi Bikin Ekonomi Terpuruk
