Seluruh Penumpang Pesawat Rusia Jatuh di Mesir Tewas


Pesawat milik maskapai Rusia yang membawa 224 orang jatuh di Sinai, Mesir, Sabtu (31/10). (Foto: Aljazeera)
MerahPutih Internasional - Sebanyak 224 penumpang pesawat milik maskapai Rusia yang jatuh di Sinai, Mesir, Sabtu (31/10) dipastikan tidak ada yang selamat.
Dilansir Aljazera, mengutip pernyataan pihak medis bererwenang Pemerintah Mesir, 224 penumpang dan awak pesawat telah meninggal dunia. Petugas SAR Mesir telah terus mengumpulkan jumlah korban yang diduga wisatawan yang sedang berlibur dari Sharm al-Sheikh, Mesir.
Pihak Kedutaan Rusia di Mesir menyatakan, bahwa semua penumpang pesawat Pesawat Airbus A321 yang dioperasikan maskapai Rusia Kogalymanvia tersebut tidak ada yang selamat.
Sementara itu, pihak Kementerian Penerbangan Mesir menyatakan, rentuhan pesawat ditemukan di kawasan Hassana, selatan Kota al-Arish. "Para penumpang terdiri dari 214 warga negara Rusia, 3 warga negara Ukraina, dan 7 kru," demikian pernyataan Pemerintah Mesir dilansir aljazera.com. Di antara para penumpang itu, setidaknya ada 24 anak-anak.
Sementara itu, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim menjatuhkan pesawat tersebut sebagai respon terhadap keberadaan Rusia di Suriah, dan sebagai balasan terhadap serangan Rusia terhadap gerilyawan Suriah. Pernyataan itu disampaikan kelompok itu melalui media sosial. Namun, Moskow membantah klaim ISIS menjatuhkan pejawat Airbus A321.
"Informasi ini tidak dapat dianggap akurat," kata Menteri Transportasi Rusia Maksim Solokov, dilansir english.alarabiya.net.
Pemerintah Mesir telah menemukan black box atau kotak hitam dari bagian belakang pesawat. Black box tersebut telah diangkut dan dikirim untuk dianalisis.
Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail, seperti dilansir Reuters, menyatakan bahwa tidak mungkin menyatakan penyebab kecelakaan pesawata Rusia tersebut sebelum keluar hasil periksaan kotak hitam.
Sementara itu, beberapa pengamat militer dalam pernyataan kepada AFP menyatakan, tidak mungkin militan ISIS memiliki rudal yang mampu menjangkau pesawat terbang dengan ketinggian 30.000 kaki. Namun, pengamat militer tidak bisa mengabaikan kemungkinan lain yaitu bom diledakkan dalam pesawat.
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Area Pencarian Helikopter Jatuh di Kalsel Seluar 27 Kilometer Persegi, 140 Aparat Dikerahkan

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Penjaga Makam Sempat Lihat Pesawat Marsma Fajar Oleng Muter-Muter Terus Jatuh Nyusruk

Pesawat Latih Jatuh di Bogor Kantongi Surat Laik Terbang dari Lanud Atang Sendjaja
