Sastra, Matra Budaya yang Diabaikan Pemerintah

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 28 Oktober 2016
Sastra, Matra Budaya yang Diabaikan Pemerintah

Salah pegelaran Sastra Bulan Purnama di Yogyakarta (Foto: MP/Fredy Wansyah)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Minat baca di Tanah Air masih memgkhawatirkan. Apalagi, di kalangan sekolah tak ada kewajiban siswa untuk membaca karya-karya sastra.

Lebih mengkhawatirkan lagi bila hal itu dihadapkan pada kehidupan di tingkat universitas. Dengan tak adanya modal mencintai sastra di bangku sekolah, di tingkat universitas yang memiliki banyak akses literasi pun masih jauh dari harapan.

Padahal, buku-buku terbitan sastra di Tanah Air tak bisa dikatakan sedikit. Berdasarkan data IKAPI, rata-rata penerbitan buku setiap tahunnya mencapai angka 30.000 judul buku. Belum lagi bila diakumulasikan dengan hitungan eksemplarnya. Dari jumlah judul buku tersebut, 33.199.557 eksemplar buku pada tahun 2013 laku terjual di pasaran. Sebanyak 13 persen di antaranya merupakan buku jenis sastra.

Kritikus sastra Indonesia, Katrin Bandel, menegaskan, jumlah penerbit dan terbitan buku sastra tak bisa dikatakan sedikit. "Penerbit sastra banyak sekali. Terbitannya juga banyak sekali. Tetapi kritik sastra yang kurang," katanya saat berbincang dengan merahputih.com di kediamannya, Sleman, DI Yogyakarta, baru-baru ini.

Persentase penjualan buku sastra setara dengan persentase penjualan buku agama. Sama-sama di angka 13 persen. Namun, masih berada di bawah buku anak. Penjualan buku anak mencapai 23 persen. Katrin menilai, keberadaan sastra belum mendapat tempat yang serius bagi pemerintah. Karena itu, sastra selalu tak mendapat tempat pula di masyarakat.

"Pemerintah kurang peduli sastra kontemporer. Yang didukung hanya yang terkait pariwisata. Mungkin dianggap tidak penting. Padahal keberadaan sastra butuh subsidi ya," imbuhnya.

Staf pengajar Universitas Sanata Darma ini menilai pemerintah seharusnya mendukung kegiatan-kegiatan sastra. Baik itu dalam bentuk apresiasi, literasi, maupun kritik. Dukungan pemerintah secara materil dan moril dalam ketiga aspek tersebut diyakini akan membuat sastra berkembang.(Fre)

BACA JUGA:

  1. Sastra Bulan Purnama Ke-61 Akan Lagukan Puisi Penyair Yogyakarta
  2. Besok, Pawai Budaya "Wayang Jogja Night Carnival" Terpusat di Tugu
  3. 4 Tempat Wisata Kerajinan Batik di Yogyakarta
  4. Batik Kayu, Andalan Desa Wisata Krebet
  5. Warga Kulonprogo Temukan Goa 200 Meter Peninggalan Belanda

 

#Yogyakarta #Budaya Baca #Sastra
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Indonesia
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan rekor tertinggi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan layanan kereta api selama bulan Juli 2025.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
Indonesia
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
Pada Kamis (3/7), seorang driver ojol bersama pasangannya mengalami insiden saat mengantarkan pesanan kopi ke rumah pelanggan.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
ShowBiz
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Film dokumenter ini menyajikan perjalanan inspiratif Raminten
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Juni 2025
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Indonesia
Karya Sastra Klasik Indonesia Mulai Diterjemahkan ke Bahasa Asing, Fadli: Ini A Little Too Late
Proyek penerjemahan harusnya tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tapi juga bisa dilakukan oleh swasta, korporasi, atau oleh perorangan untuk mendorong untuk menumbuhkan ekosistem sastra.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 12 Juni 2025
Karya Sastra Klasik Indonesia Mulai Diterjemahkan ke Bahasa Asing, Fadli: Ini A Little Too Late
Fun
'Bunga Besi' Tida Wilson Hadirkan Panggung Puisi, Musik Eksperimental, dan Pameran Visual
Peluncuran Bunga Besi bukan sekadar perayaan buku, tapi juga penghayatan kolektif terhadap kata-kata yang menjelma menjadi pengalaman multisensori.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 31 Mei 2025
'Bunga Besi' Tida Wilson Hadirkan Panggung Puisi, Musik Eksperimental, dan Pameran Visual
Indonesia
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
KAI Commuter memprediksi adanya 100–130 ribu pengguna pada hari libur yang akan menggunakan Commuter Line Yogyakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 30 Mei 2025
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
Indonesia
Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
Status kasus dugaan mafia tanah yang menimpa Mbah Tupon kini resmi naik ke penyidikan polisi.
Wisnu Cipto - Jumat, 16 Mei 2025
Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
Bagikan