Rupiah Melemah, Pengusaha Kopi Panen Rezeki


Petani memanen kopi merah jenis Robusta di area perkebunan kopi di Tutur, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (6/8). (ANTARA FOTO/Moch Asim)
MerahPutih Bisnis - Para pengusaha kopi di tanah air mengaku mendapat keuntungan dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat. Sebab sebagian besar hasil produksi kopi di ekspor ke berbagai negara-negara di dunia.
"Kalau untuk komoditi kopi ini sebenarnya itu diuntungkan oleh terus melemahnya nilai tukar rupiah," kata Sekretaris Eksekutif Dalam Negeri Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Miftakhul Kirom ketika ditemui Merahputih.com, di Kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, (6/8).
Namun kendati demikian Kirom enggan menybutkan secara pasti berapa keuntungan dari penjualan ekspor kopi ke kuar Negeri. Mengingat harga kopi yang selalu berubah-berubah setiap harinya.
"Kalau keuntungan kita enggak tahu yah. Kalau keuntungan kan gini kurs kan fluktuatif dan harga kopi juga fluktuatif," sambungnya.
Dia mengungkapkan untuk satu kilogram kopi kini dibandrol dengan harga Rp.24.000. Artinya, dengan selisih nilai tukar rupiah terhadap dolar yang mengalami kenaikan sekitar Rp.1.500 per dolar, maka tambahan keuntungan yang dapat diperoleh tentunya mengikuti harga kurs dollar.
"Intinya gini kalau dengan harga yang sama. Kursnya Rp. 13.500 dibandingkan dengan kurs yang 12.000 itukan ada selisih rupiah selisih kurs. Cuma faktor lainnya itukan harga fluktuatif akan terus bergerak naik atau turun. Nah itulah yang menyebabkan kita sulit mengetahui berapa margin provitnya. Belum lagi saat kurs menurun, tentu margin profitnya juga akan menurun.
Sebagai informasi, nilai volume ekspor kopi hingga bulan Desember 2015 nanti diprediksi hanya mencapai 177,054 ribu ton untuk jenis Green Beans. Menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 532,157 ribu per ton per tahun dan relatif sama jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 382,774 ribu ton per tahun. Sedangkan dari segi Value yang mencapai USD 463,822 untuk tahun ini, jelas relatif lebih membaik jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya mencapai USD 1,166,244 dan relatif sama jika dibandingkan dengan tahun 2014 USD 1,030,707. (rfd)
BACA JUGA:
BPS: Semua Lapangan Usaha, Kecuali Pertambangan akan Meningkat Triwulan III 2015
El Nino akan Ganggu Pertumbuhan Ekonomi