Rupiah Makin Lemah, Gubernur BI Minta Rakyat Tidak Khawatir


Tumpukan uang rupiah di Bank Indonesia. (Foto: Setkab)
MerahPutih Keuangan - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo meminta kepada pelaku pasar dan masyarakat untuk tidak perlu khawatir terhadap nilai tukar rupiah yang makin melemah terhadap dollar pada Kamis (5/3). Seperti yang kita ketahui, rupiah melemah hingga Rp13.000 /dollar AS
“Kalau ada pelemahan nilai tukar, itu sepenuhnya karena ada dinamika di luar negeri tetapi secara umum rupiah dalam keadaan baik,” ujar Agus Martowardojo, di Jakarta, Kamis (5/3). (Baca: Australia Tawarkan Tukar Tahanan)
Berdasarkan data kurs JISDOR BI pada Kamis (5/3), rupiah berada di level Rp13.022 per dolar AS atau melemah dari posisi hari sebelumnya Rp12.963 per dolar AS. Sementara pada kurs tengah BI, rupiah tercatat pada Rp 13.022/dollar AS atau melemah dibanding kurs tengah Rabu (4/3) sebesar Rp 12.963/dollar AS. (Baca: Presiden Minta Menlu Kaji Tawaran Tukar Tahanan Australia)
Menurut Agus, pelemahan nilai tukar rupiah saat ini memang lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal dibandingkan sentimen dalam negeri. Ia menyebutkan, level rupiah saat ini sendiri dinilai masih mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia. “Secara umum kondisi ekonomi Indonesia baik dan tidak perlu khawatir dengan rupiah,” ujar Agus.
Bagikan
Berita Terkait
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Strategi Sukses Jakarta Kendalikan Inflasi Jadi Kunci Stabilitas Harga Pangan dan Distribusi Efisien

Dalam 20 Bulan Terakhir Harga Emas Alami Lonjakan Tertinggi di April 2025

IMF Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Anjlok, Istana Optimis Masih akan Baik-Baik Saja

Inflasi Jakarta 2 Persen di Maret 2025, Tarif Listrik Jadi Penyumbang Terbesar

Pemerintah Bantah Penurunan Daya Beli Akibatkan Deflasi, Ini Karena Intervensi Pemerintah

Gubernur Jakarta Pramono Anung Optimistis Jaga Inflasi dan Stok Pangan Selama Puasa hingga Lebaran

Februari 2025 Indonesia Alami Deflasi 0,48, Terjadi Penurunan Indeks Kelompok Pengeluaran
