Rupiah Akan Terus Menguat Tergantung FOMC Meeting


ilustrasi rupiah terhadap dolar AS (Foto Antara)
MerahPutih Keuangan - Gerak rupiah menguat di posisi Rp13.370 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan di pasar spot pagi tadi. Mata uang rupiah diprediksi akan terus menguat dalam beberapa waktu ke depan.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan terus bergerak menguat, namun dirinya tidak tahu sampai kapan.
"Intinya rupiah masih akan terus bergerak, tapi tidak tahu sampai kapan," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, di Jalan Lapangan Banteng Timur, Jakarta Pusat, Kamis (15/10).
Darmin mengatakan, mata uang dolar AS beberapa hari terakhir mengalami depresiasi karena Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) menunda kenaikan suku bunga acuan. "Selain itu, data pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tenaga kerja yang buruk ikut mempengaruhi," jelasnya. Di sisi lain, depresiasi dolar AS membuat rupiah menguat.
Namun, spekulasi The Fed akan mengeluarkan pengumuman terkait suku bunga acuan sebelum akhir tahun membuat rupiah bisa kembali melemah terhadap dolar AS.
"Sebelum akhir tahun akan ada rapat FOMC yang membahas tentang suku bunga acuan AS. Nah pada waktu itu dolar bisa berpengaruh lagi terhadap rupiah," jelasnya.
Kendati demikian, mantan Gubernur BI itu mengimbau agar para pelaku pasar tidak grogi menghadapi hal tersebut.
"Tapi situasi seperti ini kita jangan grogi, yang penting kita bekerja," tandasnya.
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah masih terus dibayangi mata uang dolar AS. Menurut riset NH Korindo Securities Indonesia, penguatan rupiah tidak sekencang beberapa hari sebelumnya.
Sentimen eksternal seperti pertemuan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) pada 27-28 Oktober mendatang yang akan mengeluarkan keputusan terkait suku bunga acuan AS bisa melemahkan rupiah. Seperti diketahui, the Fed belum pernah menaikkan suku bunga acuan dalam satu dekade ini.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipatok Rp13.288 per dolar AS. Kurs rupiah menguat dibandingkan sebelumnya Rp13.557 per dolar AS. (rfd)
Baca Juga:
- Harga Emas Melambung Rp11.000 per Gram
- Penelitian Konsumsi dan Kemiskinan Angus Deaton Menangkan Hadiah Nobel Ekonomi 2015
- IHSG Alami Rebound ke 4.522
- Rupiah Kokoh di Posisi Rp13.298 per dolar AS
- Hari Ini, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid IV Diumumkan
Bagikan
Berita Terkait
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo

BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS

Kebijakan Bank Sentral AS Bikin Rupiah Melemah, Tarif Trump Bakal Dorong Inflasi

Sri Mulyani Akui Rupiah Terkena Imbas Kebijakan Tarif Trump, Fundamental Diklaim Kuat

Sepekan Terakhir, Modal Asing Rp 2,36 Triliun Bersih Masuk Indonesia Dorong Rupiah Menguat Tipis

Penguatan Rupiah Bakal Didorong Isu Suku Bunga

Tekanan Trump ke Bank Sentral Amerika Bikin Rupiah Menguat

DPR Puji Langkah Taktis BI Hingga Rupiah Kokoh di Level Rp16.700, Pasar Keuangan Aman Terkendali
