Rian dan Mpih Tewas di Tangan Laki-laki Sensitif

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Minggu, 09 Agustus 2015
Rian dan Mpih Tewas di Tangan Laki-laki Sensitif

Hayriantira Sekretaris Presdir XL yang jadi Korban Pembunuhan (Foto/Twitter @Riantira)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Kriminal - Selama sepekan lebih publik dihebohkan dengan kematian Sekretaris Predir XL Hayriantira alias Rian (37). Sekretaris cantik tersebut tewas meregang nyawa ditangan kekasihnya sendiri Andy Kurniawan alias Andi Wahyudi (38). Jenazah Rian sendiri ditemukan tewas di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat pada Oktober 2014 silam. Saat itu ia dimakamkan dengan nama Mrs X.

Lantas apa alasan Andi tega membunuh Rian?

Andi dan Rian sudah berpacaran sekitar 2,5 tahun. Keduanya sudah saling kenal sejak lama. Bahkan Andi adalah teman kakak kandung Rian di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Andi tega menghabisi nyawa Rian karena kesal diejek alat kelaminnya.

Pada akhir Oktober 2014 keduanya pergi ke Garut, Jawa Barat untuk membeli jaket kulit di kawasan Sukaregang, Garut, Jawa Barat. Namun belum sampai di lokasi Andi mengajak Rian untuk menginap di sebuah hotel di kawasan Garut. Di Hotel itulah keduanya melakukan hubungan badan yang berujung pada pembunuhan.

Saat itu Rian mengejek kelamin pelaku. Kesal dengan umpatan tersebut Andi langsung menghabisi nyawa kekasihnya. Pelaku membunuh korban dengan membekap mulutnya dan memasukkan korban ke dalam bak mandi.

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti menjelaskan pihaknya sudah menerima laporan hilangnya Rian pada April 2014, kemudian korban ditemukan tidak bernyawa pada akhir Oktober 2014 di sebuah hotel di kawasan Garut, Jawa Barat.

Terungkapnya Andi Kurniawan sebagai tersangka pembunuhan adalah hasil penyelidikan tim unit 1 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Hasilnya polisi menetapkan Andy Kurniawan alias Andy Wahyudi (38) sebagai tersangka pembunuhan Rian.

"Ini hasil pencarian dan penelusuran tim sejak dapat laporan kehilangan," tutur Krishna di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/8).

Kepada penyidik, tersangka mengaku membunuh korban dengan membekap mulut korban dan dimasukkan ke dalam bak mandi. Pelaku juga mengaku membunuh Rian atas alasan pribadi. Atas perbuatannya Andi Kurniawan Akibat perbuatannya, sementara tersangka terancam dijerat pasal 338 tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Kasus tewasnya Rian ditangan kekasihnya Andi kembali membuka memori publik terkait kematian seorang pekerja seks komersial (PSK) online Deudeuh Alfisahrin (28) di Tebet, Jakarta Selatan pada pertengahan April 2015. Deudeuh Alfisahrin yang akrab siapa Mpih ditemukan tewas di kamar kosnya pada (11/4).

Baik Rian dan Mpih sama-sama tewas usai berhubungan intim. Bedanya Rian dibunuh kekasihnya sedangkan Mpih dibunuh pelangganya.

Mpih tewas dengan kondisi leher terjerat kabel dan mulutnya disumpal kaus kaki. Bukan hanya itu Mpih juga tewas dalam kondisi tanpa busana. Di dalam kamar korban, polisi menemukan alat kontrasepsi dan jejak sperma.

Belakangan polisi berhasil menangkap pelaku pembunuh Mpih, M Prio Santoso (25) di rumahnya di kawasan Bogor. MPS sendiri diketahui berprofesi sebagai seorang guru bimbingan belajar di kawasan Jakarta Barat. Kepada penyidik MPS mengaku tega menghabisi nyawa Mpih karena kesal dihina tubuhnya bau.

Menurut Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, Prio tega membunuh karena dipicu perkataan Deudeuh. Deudeuh mengatakan bahwa Prio berbadan bau.

Kesal dihina korban kemudian MPS langsung meluapkan amarahnya dengan mencekik leher korban. Korban sendiri melakukan perlawanan dengan menggigit jari korban. Mendapati perlawanan dari pelacur yang disewanya, MPS semakin naik pitam dengan sekuat tenaga mencekik leher janda satu anak tersebut. Walhasil Mpih tewas di tangan MPS. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (10/4) sekitar pukul 19.00-20.00 WIB.

"Dia dibilang bau oleh korban," kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, Rabu (15/4). (bhd

BACA JUGA:  

5 Fakta Pak Guru Pembunuh Janda Bohay Mpih 

Makam Janda Bohay di Bukit Tengkorak Bikin Bulu Kuduk Merinding 

 

 

#Pembunuhan #Deudeuh #Janda Bohay #Polda Metro Jaya #Hayriantira
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Dirkrimsus dan Dirkrimum Polda Metro Jaya Dirombak, Mabes: Bagian dari Penyegaran Institusi
Dirkrimsus dan Dirkrimum Polda Metro Jaya kini diganti. Karopenmas Divisi Humas Polri mengatakan, bahwa ini menjadi bagian dari penyegaran organisasi.
Soffi Amira - Jumat, 26 September 2025
Dirkrimsus dan Dirkrimum Polda Metro Jaya Dirombak, Mabes: Bagian dari Penyegaran Institusi
Indonesia
Kuasai Duit Rp 70 Miliar di Rekening Dormant, Motivasi para Pelaku Nekat Bunuh Kepala Cabang BRI
Para pelaku membutuhkan otorisasi pihak bank agar dana bisa dipindahkan ke rekening penampungan yang telah disiapkan.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
Kuasai Duit Rp 70 Miliar di Rekening Dormant, Motivasi para Pelaku Nekat Bunuh Kepala Cabang BRI
Indonesia
Suami Tega Bakar Istri di Cakung Gara-Gara Main Ponsel saat Diminta Bikin Mi Instan
Tersangka menganggap sang istri tidak langsung menuruti permintaannya dan sibuk dengan ponselnya.
Wisnu Cipto - Selasa, 23 September 2025
Suami Tega Bakar Istri di Cakung Gara-Gara Main Ponsel saat Diminta Bikin Mi Instan
Indonesia
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf
Dua pemuda yang dikira hilang saat demo di Jakarta kini telah kembali ke keluarga.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf
Indonesia
2 Orang Yang Ditemukan Setelah Dinyatakan Hilang Saat Aksi Demo, Ada di Malang dan Sukamara Kalteng
Terdapat empat orang pendemo yang diduga hilang, yakni Eko Purnomo, Bima Permana Putra, Reno Syachputra Dewo, dan Muhammad Farhan Hamid.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
2 Orang Yang Ditemukan Setelah Dinyatakan Hilang Saat Aksi Demo, Ada di Malang dan Sukamara Kalteng
Indonesia
Ada Gerombolan Orang Ingin Temui Kacab BRI sebelum Pembunuhan, Pengacara Duga Bagian Sindikat Pembobolan Bank
Mereka mengaku ingin mengurus ATM, tapi tak membawa KTP dan memiliki rekening.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
Ada Gerombolan Orang Ingin Temui Kacab BRI sebelum Pembunuhan, Pengacara Duga Bagian Sindikat Pembobolan Bank
Indonesia
Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta
Masuk daftar orang hilang pasca Kerusuhan di Jakarta, Bima ditemukan di Klenteng Malang.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 September 2025
Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta
Indonesia
Prajurit Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala KCP Bank, KSAD: Aksi Keji Bertolak Belakang Dengan Misi TNI
Pomdam Jaya menetapkan Kopda FH sebagai tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan terhadap kepala cabang (kacab) sebuah bank di Jakarta berinisial MIP (37).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Prajurit Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala KCP Bank, KSAD: Aksi Keji Bertolak Belakang Dengan Misi TNI
Indonesia
Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor
Kedua tersangka dari unsur TNI itu yakni Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH. Keduanya tercatat sebagai anggota dari korps pasukan Kopassus.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor
Indonesia
Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
Pelaku penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI, kini terancam hukuman penjara 12 tahun. Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Putra.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
Bagikan