Reformasi, 17 Tahun Jatuhnya Rezim Soeharto
Screenshoot YouTube
MerahPutih Nasional - Hari ini Kamis (21/5), 17 tahun yang lalu, bangsa Indonesia akhirnya mencapai titik reformasi setelah 32 tahun lamanya dipimpin oleh rezim Soeharto yang dianggap otoriter dan korup.
Pada 21 Mei 1998, Soeharto menyatakan memundurkan diri dari jabatannya sebagai seorang Pemimpin negara sekaligus Presiden Republik Indonesia setelah 32 tahun lamanya menjadi Presiden.
Jendral Besar TNI itu pun melepaskan jabatannya di hadapan Pimpinan Dewan Perwakilan rakyat Republik Indonesia yang juga adalah Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan memandatkan jabatannya kepada Wakil Presiden yang kala itu dijabat oleh BJ Habibie.
"Oleh karena itu, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 8 UUD 1945, dan setelah dengan sungguh-sungguh memperhatikan pandangan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dan Pimpinan Fraksi-Fraksi yang ada di dalamnya, saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden Republik Indonesia, terhitung sejak saya bacakan Pernyataan ini, pada hari ini, kamis 21 Mei 1998," ungkap Soeharto dalam pidato pernyataan berhentinya sebagai Presiden Indonesia.
Soeharto menyatakan memundurkan diri setelah terjadi aksi unjuk rasa terus menerus yang menewaskan empat mahasiswa Trisakti dan memicu aksi kekerasan dan penjarahan di kota-kota besar di Indonesia.
Keadaan kala itu semakin kacau, krisis ekonomi pun melanda Indonesia. Indonesia mencapai titik tersulit saat terjadi transisi dari rezim Orde Baru ke era Reformasi.
Kini masa kelam itu telah berlalu, rezim otoriter yang puluhan tahun bercokol telah berganti. Undang-undang pun telah diperbaharui dengan memberikan batasan periode menjabat bagi pemimpin negara.
Indonesia tak lagi dibungkam, kebebasan berbicara bisa didapatkan oleh siapa saja.
Seusai efuoria reformasi apakah kata reformasi sudah mencapai esensinya? apakah reformasi yang diperjuangkan mahasiswa-mahasiswa kala itu benar-benar mencapai inti sarinya?
BACA JUGA:
17 Tahun Reformasi, Hutang Negara Capai Rp 4.000 Triliun
Agenda Reformasi 98 Dibajak Mafia Pemilik Modal
17 Tahun Reformasi, Demokrasi Dinilai Belum Matang
Jaringan 98: Reformasi Telah Mati
Sisi Lain Reformasi 1998, Banyak Ditemukan Kondom Di Gedung DPR RI
Bagikan
Berita Terkait
Ubedilah Badrun Sebut Gelar Pahlawan untuk Soeharto Bukti Bangsa Kehilangan Moral dan Integritas
Soeharto & Marsinah Barengan Jadi Pahlawan Nasional, SETARA Institute Kritik Prabowo Manipulasi Sejarah
Aktivis Reformasi Sebut Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Bentuk Pengaburan dan Amnesia Sejarah Bangsa
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Pimpinan Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
Klaim tak Ada Bukti Pelanggaran HAM, Fadli Zon Justru Ungkit Jasa Besar Soeharto untuk Indonesia
Momen Presiden Prabowo Subianto Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Jusuf Kalla soal Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ada Kekurangan, tapi Jasanya Lebih Banyak
Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Cederai Semangat Antikorupsi, Pembelokan Sejarah Reformasi
SBY & Jokowi Berkuasa Tak Dikabulkan, Keluarga Cendana Bersyukur Akhirnya Prabowo Angkat Soeharto Pahlawan Nasional
Golkar Apresiasi Prabowo, Gelar Pahlawan Nasional Terhadap Soeharto dan Gus Dur Dinilai Sebagai Simbol Rekonsiliasi