Produk Makanan dan Minuman Berbahan Impor Terimbas Pelemahan Rupiah


Petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BNI Melawai, Jakarta, Selasa (15/9). (Foto Antara/Yudhi Mahatma)
MerahPutih Bisnis - Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memukul perusahaan di bidang makanan dan minuman. Sebab, ketergantungan terhadap bahan baku impor masih sangat tinggi.
Ketua Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi Lukman mengatakan sebagian besar bahan baku produksi masih impor. Oleh karena itu, depresiasi rupiah cukup membebani pelaku usaha khususnya bidang makanan dan minuman.
"Terus terang bahan baku industri makanan minuman masih banyak yang impor. Sampai sekarang inilah yang menjadi masalah di industri makanan minuman kalau rupiah terus melemah," kata Adhi seusai diskusi Invest ASEAN 2015 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (6/10).
Menurut Adhi, untuk produk makanan dan minuman yang berbasis terigu, gula, dan gandum masih 100 persen impor. Sedangkan produk makanan dan minuman berbasis susu, kedelai, dan flavour jus dan konsentrat buah memiliki kandungan impor sekira 60-70 persen.
"Jadi semua masih impor. Ini berat memang. Maka dari itu ke depan harus menyiapkan industri hulu supaya tidak berdampak berat apabila rupiah melemah," ujarnya.
Saat ini, kata Adhi, beberapa anggota GAPMMI sudah ada yang masuk ke industri hulu dan intermediate, seperti flavour jus, konsentrat buah, gula rafinasi.
"Di Lamongan, Jawa Timur ada penyuplai gula rafinasi untuk industri yang sudah menggunakan tebu lokal. Jadi sudah tidak impor lagi," katanya.(rfd)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rencana Pembebasan Tarif Bea Masuk Produk AS: Berpotensi Timbulkan Efek Mengerikan

Alasan Pemerintah Daya Saing Indonesia Bisa Anjlok ke Posisi 40 Dari 69 Negara Dunia

Kemendag Sita Produk Ilegal Senilai Rp 15 Miliar Sejak Januari 2025

Harga iPhone dan Samsung Bakal Lebih Mahal di AS, Imbas Tarif Impor Global

200 Ribu Ton Gula Impor Segera Masuk Indonesia Diklaim Buat Stabilisasi Harga

Atasi Ancaman PHK Massal di Sejumlah Industri, Pemerintah Diminta Perketat Produk Impor

Produk Ilegal Kuasi 35 Persen Pasar Dalam Negeri

AOC Luncurkan Produk 'Professional Displays' di Indonesia

Tupperware Bangkrut, Produknya Bakal Makin Susah Dicari di Pasaran
