Polisi Telusuri Kepemilikan Senpi Pelaku Penyekapan di Rumah Mewah Pondok Indah
Ilustrasi Senjata api yang disita Polda Metro Jaya (Foto: MerahPutih/Bartolomeus Papu)
MerahPutih Megapolitan- Pihak Kepolisian memastikan senpi yang digunakan pelaku penyekapan dan perampokan rumah mewah di Pondok Indah, Jakarta Selatan merupakan senjata buatan pabrik dan bukan senjata organik atau rakitan.
"Itu bukan senjata organik. Itu pabrikan. Kami menemukan amunisi sebanyak 43 di lemari yang bersangkutan, ini kita temukan juga peredam, senjata itu tidak terdata di subdit sendak dit intelkam Polda Metro Jaya," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono, Minggu (4/9).
Sebelumnya, Jatanras Polda Metro Jaya melakukan penggeledahan di rumah AJS, pelaku penyekapan dan perampokan rumah mewah di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8) malam. Polisi membawa pelaku ke rumahnya yang berada di Jalan Mina IV, Villa Ilhami, Kota Tangerang, untuk mencari bukti tambahan.
Dari penggeledahan tersebut, Polisi menemukan puluhan butir amunisi senpi yang digunakan pelaku untuk menodong pemilik rumah dan peredam suara senjata api.
"Pemilikan sejata api masih diselidiki," pungkas Awi.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Penembakan di Incheon, Korea Selatan, Polis Sebut ‘Kejahatan Terencana yang Didorong 'Delusi'
Ricuh Dua Kelompok di Kemang, Polisi Selidiki Dugaan Penggunaan Senpi
Polisi Buru Penjual Pistol Makarov Milik Oknum Pengacara Pemakai Narkoba
Pertahanan Diri Usai 2 Kali Diserang, Alasan Oknum Pengacara Pemakai Narkoba Bawa Pistol Kemana-mana
Oknum Pengacara Nekat Bawa Senjata Api dan Pakai Narkoba Berujung Ditangkap Polisi
Sadis, Oknum TNI yang Tembak 3 Polisi di Lampung Pakai Senjata Rakitan secara Terarah
Kronologis Turis Ukraina Diculik di Bali: Mobil Dipepet Alphard, Aset Kripto Rp 3,4 M Raib
Motif 9 WNA Culik Turis Ukraina di Bali Incar Aset Kripto Rp 3,4 Miliar Korban
Kasus Penembakan Warga Sipil Oleh Aparat Terus Terjadi, TNI dan Polisi Harus Evaluasi