Pesan Panglima TNI dihadapan Ribuan Personel TNI
Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo dan Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo dalam perayaan HUT Kopassus di Makopassus, Cijantung, Rabu (29/3) (Puspen TNI)
MerahPutih Nasional - Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko didampingi Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti memberikan pengarahan kepada 2.039 Prajurit TNI dan Polri di Batalyon 700/Raider Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (11/5).
Panglima TNI dalam amanatnya mengatakan, agar para prajurit TNI dan Polri bisa bekerjasama dengan baik. Para prajurit TNI dan Polri harus bisa membangun emosi bersama, seperti melalui kegiatan olahraga ataupun melalui kegiatan-kegiatan yang lain, yang dapat membuat emosi kita menjadi satu. Setelah kita terintegrasi kebersamaannya muncul, maka sinergitas itu akan membuahkan hasil yang luar biasa.
"Saya selaku Panglima TNI menginginkan supaya ego sektoral ditinggalkan, kalau kita berbicara NKRI maka itulah arah yang kita tuju. Kita harus melakukan tujuan nasional, kalau arah kita kesana maka semua keinginan kita arahkan kesana, jangan membangun ego sektoral pada akhirnya justru melemahkan diri kita sendiri,"tegas Jenderal TNI Dr. Moeldoko.

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, bahwa TNI dan Polri adalah pilar dalam membangun persatuan bangsa ini. Kalau saya mengatakan sebagai backbone (tulang bunggung), untuk itu TNI dan Polri tidak boleh retak sedikitpun. Bayangkan kalau tulang punggung kita retak, maka kita mengangkat 10 kg tidak berani tetapi kalau tulang punggung kita kuat maka kita diberi beban seberapapun kita mampu menjalankan.
Jenderal TNI Moeldoko juga mengatakan, TNI dan Polri sebagai backbone bagi bangsa Indonesia untuk mengawal bangsa ini, harus dalam keadaaan yang kuat dan baik. Jangan berharap Indonesia bisa membangun dengan baik sepanjang stabilitas nasional kita terganggu dan investor pun mau datang menjadi takut.
“Bagaimana mau datang ke Indonesia situasinya tidak stabil tetapi manakala stabilitas terjamin dengan baik, maka investor itu akan datang tanpa kita undang," sambung bekas Pangdam III Siliwangi, Jawa Barat tersebut.
Panglima TNI juga menyampaikan bahwa, ada perubahan-perubahan situasi yang terjadi. Contohnya, di Papua Presiden RI sudah mendekler akan menjadi ruang terbuka bagi siapapun termasuk media asing. Untuk itu, saya sampaikan kepada kalian semuanya agar paham bahwa Indonesia sekarang tidak ada daerah yang tertutup, semuanya terbuka. Oleh karena itu, situasi ini harus disikapi dengan bijaksana dan dewasa.
"Saya ingin katakan kepada kalian semuanya dalam paradigma komunikasi yang sekarang ini, komunikasi disikapi dengan baik, dengan jujur. Berikan informasi sebaik-baiknya kepada teman-teman media tetapi dari situasi yang terbuka," tandas Panglima TNI. (bhd)
BACA JUGA:
Ditemani Panglima TNI Presiden Jokowi Blusukan ke Papua
Panglima TNI: Dalam Keadaan Krisis Pemimpin Harus Hadir
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Presiden Prabowo Perintah 'All Out' Tangani Bencana Alam Sumatra, Kapolri: Semua Harus Serba Cepat dan Terkoordinasi
Kapolri Kerahkan Personil Dari Mabes, Percepat Penanganan Banjir Sumatra
Kapolri Perintahkan Polda Terdekat Kerakan Kapal ke Titik Bencana di Sumatera
Panglima TNI Seleksi Jenderal Bintang Tiga Pimpin Pasukan Perdamaian ke Gaza
Patuhi Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono Dari Kementerian UMKM
'Agustus Kelabu' dan 'Black September’ bikin Polisi dalam Tekanan, Kapolri Sampai Minta ‘Bantuan’ Senior Polri
Ancaman Kejahatan Kian Kompleks, Kapolri Minta Brimob Perkuat Kemampuan Global
DPR Minta Polri Segera 'Move On', Putusan MK Wajib Dilaksanakan dan Polisi Aktif Harus Tentukan Sikap
MK Tolak Permintaan agar Jabatan Kapolri Ikut Periode Presiden, Setingkat Menteri dan Berpotensi Mereduksi Polri sebagai Alat Negara
Komisi Percepatan Reformasi Polri Bakal Libatkan Tim Internal Polri di Setiap Rapat