Pernyataan Resmi FIFA Usai Temui PSSI dan Jokowi


Ketua Umum PSSI Lanyalla Mattalitti (tengah) dan Ketua Dewan Penasehat PSSI Agum Gumelar (kanan) berjabat tangan dengan rombongan delegasi FIFA-AFC. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pd/15
MerahPutih Sepak Bola - Rombongan delegasi FIFA dan AFC menempati janjinya untuk menyambangi Indonesia. Usai mendatangi kantor PSSI, rombongan tersebut langsung menuju Istana Negara untuk menemui Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Menpora, Imam Nahrawi, Senin (02/11) kemarin.
Rombongan delegasi bersama itu terdiri dari, James Johnson, Mariano Araneta, HRH Prince Abdullah Shah, Windsor Jhon, Sanjeevan, Kohzo Tashima, Kazumi Shimizu
Setelah menemui orang nomor satu di Indonesia dan beberapa anggota PSSI serta ketua umumnya, FIFA -pun tak segan-segan memberikan pernyataan melalui situs resminya FIFA.com.
Dalam pernyataanya itu, FIFA menyebutkan bahwa PSSI serta Pemerintah Merah Putih memiliki pandangan serupa atas potensi yang dimiliki Indonesia di olahraga sepak bolanya.
Berikut pernyataan resmi FIFA:
Today, 2 November 2015, the joint FIFA and AFC delegation led by Mr. Kohzo Tashima (FIFA Executive Committee member) and including HRH Prince Abdullah (FIFA Executive Committee member) and Mr. Mariano Araneta (AFC Executive Committee member) held a meeting with President of the Republic of Indonesia HE Joko Widodo in order to find a solution for Indonesian football following the suspension of PSSI by the FIFA Executive Committee on May 30, 2015 and the decision of the FIFA Executive Committee on September 25, 2015 to set up a high level delegation to go to Indonesia. Prior to this meeting, the delegation met with the PSSI President and other PSSI officials.
It was apparent that FIFA, AFC, PSSI and the Government are of the common view that Indonesia is a high potential football country and that reforms are needed to maximize their potential. The President of the Republic of Indonesia understood that any reform must occur under the auspices of the FIFA Statutes, but the Government is welcomed as a stakeholder in the reform. The President of the Republic of Indonesia expressed his sincere concern about the affairs of Indonesian football and reiterated his commitment to the development of the game. The delegation would like to express their sincere gratitude to all parties, including the President of the Republic for the productive meeting.
On 3 November 2015 the delegation will meet with other key Indonesian football stakeholders, including APPI (Indonesian Players’ Association) and Indonesian Super League. A final meeting will be held with PSSI.
Artinya,
Hari ini, 2 November 2015, delegasi bersama FIFA dan AFC yang dipimpin oleh Kohzo Tashima (anggota Komite Eksekutif FIFA), HRH Pangeran Abdullah (anggota Komite Eksekutif FIFA) dan Mr Mariano Araneta (anggota Komite Eksekutif AFC) mengadakan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo menemukan solusi untuk sepak bola Indonesia setelah sanksi dijatuhkan untuk PSSI oleh Komite Eksekutif FIFA pada 30 Mei 2015. Keputusan Komite Eksekutif FIFA pada tanggal 25 September 2015, yaitu memutuskan untuk membuat sebuah Delegasi tingkat tinggi untuk ke Indonesia. Sebelum pertemuan ini, delegasi bertemu dengan Presiden PSSI dan pejabat lainnya di PSSI.
Jelas bahwa FIFA, AFC, PSSI dan Pemerintah punya pandangan bahwa Indonesia merupakan negara sepakbola yang memiliki potensi tinggi dan bahwa reformasi diperlukan untuk memaksimalkan potensi mereka. Presiden Republik Indonesia memahami bahwa reformasi apapun harus terjadi di bawah naungan Statuta FIFA, tapi dalam hal ini Pemerintah hanya sebagai stakeholder dalam reformasi. Presiden Republik Indonesia menyatakan keprihatinan yang tulus terkait sepak bola Indonesia dan menegaskan kembali komitmennya untuk melakukan peningkatan di sepak bola. Delegasi ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak, termasuk Presiden Republik untuk pertemuan yang produktif ini.
Pada 3 November 2015 delegasi akan bertemu dengan para pihak penting lainnya, termasuk APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia) dan Indonesia Super League (PT Liga Indonesia. Pertemuan terakhir akan diselenggarakan dengan PSSI.
BACA JUGA
- Ini Kata Jokowi Usai Ketemu Delegasi FIFA dan AFC
- Suasana Pertemuan Jokowi dengan Delegasi FIFA
- FIFA Sepakat Bentuk Tim Kecil Tangani Sepak Bola Indonesia
- Harapan PSSI saat FIFA ke Indonesia
- FIFA Hukum Blatter, Platini dan Valcke
Bagikan
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri

Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta

Presiden Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur, Diganti Teguh Setyabudi
