Perempuan Indonesia Terpilih Jadi Wasit di Olimpiade Rio de Janeiro 2016

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 28 Juli 2016
Perempuan Indonesia Terpilih Jadi Wasit di Olimpiade Rio de Janeiro 2016

Rahadewineta (ketiga kiri) (Foto Facebook Rahadewi Neta)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Olahraga - Rahadewineta terpilih oleh World Taekwondo Federation (WTF) untuk menjadi wasit dalam pertandingan di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016. Atlet dan wasit binaan Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro) itu bersaing dengan 5.000 peserta seleksi dari seluruh dunia dan lolos belasan kali seleksi sejak Maret 2015.

WTF mengirimkan undangan ke-64 negara di benua Eropa, Amerika, dan Asia untuk mengikuti seleksi wasit. Indonesia sendiri mengirimkan empat wasit internasional ke Training Camp Fujairah, Uni Emirat Arab. 

Perempuan kelahiran Surabaya 23 Mei 1984 itu masuk dalam 50 wasit terbaik di dunia. Mantan atlet serta pelatih Taekwondo itu terpilih menjadi salah satu dari 30 wasit di Olimpiade 2016. 

"Saya sangat bangga dan tentunya saya sangat berterima kasih kepada seluruh pengurus UTI Pro. Oleh sebab itu saya tidak ingin mengecewakan dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Karena nanti saat saya memimpin pertandingan disana, saya akan dipantau oleh video, satu kali saya melakukan kesalahan, kemungkinan besar saya tidak akan diberi kesempatan seperti ini lagi," jelas Neta, begitu ia akrab disapa, di Training Center UTI Pro, Jakarta, Kamis (28/7).

Lebih lanjut, Neta menambahkan guna mempersiapkan diri menjelang pesta olahraga multi event terbesar di dunia yang akan berlangsung Agustus 2016 itu, Neta mengaku terus melakukan persiapan dengan melatih dirinya serta fisiknya. 

"Saya terus melakukan latihan fisik disini serta melatih mental dengan melakukan simulasi pertandingan seolah-olah saya memimpin pertandingan di sana (Olimpiade). Karena menjadi atlet dan wasit itu sangat berbeda. Atlet saya harus berkompetisi dengan orang lain, sedangkan menjadi wasit saya harus melawan diri saya sendiri," tukas wanita berambut panjang itu.

Sementara itu, pembina UTI Pro Grand Master Lioe Nam Khiong, menegaskan bahwa dirinya optimis nantinya yayasan yang ia bina tersebut mampu menghasilkan atlet serta wasit-wasit yang lebih berprestasi lagi. 

"Mungkin tidak hanya wasit, kami juga ptimis mampu membina atlet lebih berprestasi lagi apabila pemerintah memberi dorongan untuk kami bekerja." tutur Lioe Nam.

BACA JUGA:

  1. ATI Gelar Kejuaraan Tinju Pantai 2016
  2. Bali MX Ring Sabet Juara Kejurnas Motocross Seri IV Dieng
  3. Pemerintah Kurang Berikan Perhatian Bagi Atlet Tinju Tangerang
  4. Menpora Optimistis Indonesia Kembali Juara Umum di ASG
  5. Maskot dan Logo Asian Games Diputuskan Setelah Lebaran

 

#Rio De Janeiro #Olimpiade Brasil 2016
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Bagikan