Pengembangan Blok Masela Harus Beri Kemakmurkan Bagi Rakyat

Luhung SaptoLuhung Sapto - Sabtu, 02 Januari 2016
Pengembangan Blok Masela Harus Beri Kemakmurkan Bagi Rakyat

ilustrasi eksplorasi (Foto capture txprobatelitigation.com)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Bisnis - Pemerintah harus mengacu pada pasal 33 UUD 1945 dalam memutuskan sistem pengembangan kilang di Blok Masela, Maluku Selatan. Pengembangan ladang gas tersebut harus memberikan kemakmuran untuk rakyat.

"Blok Masela harus dipandang sebagai unsur yang punya fungsi pengembangan wilayah karena kalau tidak, bukan 'sebesar-besarnya kemakmuran rakyat'," kata anggota Kelompok Ahli Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan Sugita dalam diskusi Polemik Sindotrijaya yang mengangkat tema "Gaduh Blok Masela" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/1). 

Sugita menjelaskan, untuk memberikan kemakmuran pada rakyat maka pengembangan Blok Masela harus juga dipikirkan pula pembangunan industri hilirnya. Salah satu industri hilir yang seharusnya dikembangkan yakni pembangunan pabrik pupuk yang dapat memanfaatkan pasokan dari sisa gas di Masela.

"Sisa gas itu bisa digunakan untuk memproduksi pupuk. saat ini, kalau dilihat berapa ribu petani yang dapat manfaat," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, hasil kondensat yang dihasilkan dari kilang Masela juga dapat digunakan untuk industri petrokimia. Dengan begitu, masyarakat Indonesia dapat menikmati hasil Lapangan Abadi.

"Pemerintah juga perlu bangun pembangkit listrik. Di daerah sana gelap gulita, bangun lah listrik sehingga Maluku Selatan bisa terang benderang," tutur dia.

Menurut Sugita, agar dapat mewujudkan pengembangan kilang Masela perlu dibutuhkan ruang yang sangat besar agar memungkinkan terjadi pembangunan tersebut dapat terealisasi daiatas kapal dengan sistem LGN terapung (floating LNG/offshore). 

"Jadi pengembangan Blok Masela diikuti dengan penbangunan hilir. Dan itu hanya bisa dilakukan di darat (onshore)," ujarnya. (Abi)

BACA JUGA: 

  1. Ini Penyebab Pengembangan Blok Masela Terkatung-Katung
  2. Pengembangan Blok Masela dengan Sistem Pipanisasi Tidak Tepat
  3. SKK Migas Bayar Konsultan Rp3,8 Miliar untuk Kaji Blok Masela
  4. Kementerian ESDM Belum Putuskan Pengembangan Blok Masela
  5. Kementrian ESDM Galau Tentukan Harga BBM
#Migas #Blok Masela
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Beda Data Produksi Migas Antara Kementerian ESDM dan SKK Migas, Menteri Bahlih Klaim Lampaui Target APBN
Data produksi minyak bumi yang ditampilkan oleh Kementerian ESDM meliputi minyak, kondensat, dan NGL.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Beda Data Produksi Migas Antara Kementerian ESDM dan SKK Migas, Menteri Bahlih Klaim Lampaui Target APBN
Indonesia
Blok Ambalat Kembali Menghangat, Negosiasi Pengelolaan Bersama Masih Dibahas
Blok laut itu mengandung potensi migas yang ditaksir mampu bertahan hingga tiga puluh tahun ke depan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 08 Agustus 2025
Blok Ambalat Kembali Menghangat, Negosiasi Pengelolaan Bersama Masih Dibahas
Indonesia
Komisi XII DPR Dukung Kerja Sama Indonesia-Rusia di Bidang Migas dan Nuklir
Kemitraan strategis Indonesia - Rusia berpotensi memperkuat ketahanan energi nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Komisi XII DPR Dukung Kerja Sama Indonesia-Rusia di Bidang Migas dan Nuklir
Indonesia
Menteri Bahlil Tepuk Jidat, RI Impor BBM dari Negara Tidak Punya Minyak!
Bahlil mencurigai ada yang sengaja membuat Indonesia terus-menerus mengimpor BBM dari luar negeri.
Wisnu Cipto - Senin, 26 Mei 2025
Menteri Bahlil Tepuk Jidat, RI Impor BBM dari Negara Tidak Punya Minyak!
Indonesia
Bahlil Klaim Punya Bukti Ketergantungan Impor Migas Indonesia Sengaja Didesain
"Saya sudah dapat membuktikan itu tapi datanya khusus untuk kami saja," kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Wisnu Cipto - Senin, 26 Mei 2025
Bahlil Klaim Punya Bukti Ketergantungan Impor Migas Indonesia Sengaja Didesain
Indonesia
Pemerintah Tawarkan Blok Migas Cadangan Besar ke Perusahaan AS, Termasuk Wilayah Blok Bali
Pemerintah Indonesia yang menawarkan 60 blok minyak dan gas baru untuk dieksplorasi pada 2025 hingga 2027.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 21 Mei 2025
Pemerintah Tawarkan Blok Migas Cadangan Besar ke Perusahaan AS, Termasuk Wilayah Blok Bali
Indonesia
Prabowo Sebut Indonesia Punya Kekuatan dan Potensi, Banyak yang Ingin Memecah Belah
Prabowo minta semua pihak waspada.
Dwi Astarini - Jumat, 16 Mei 2025
Prabowo Sebut Indonesia Punya Kekuatan dan Potensi, Banyak yang Ingin Memecah Belah
Indonesia
Lapangan Minyak Forel dan Terubuk Diresmikan sebagai Bentuk Swasembada Energi Nasional, Prabowo Klaim Negara Hemat Triliunan Rupiah
Kedua proyek ini membuktikan kemampuan anak bangsa.
Dwi Astarini - Jumat, 16 Mei 2025
Lapangan Minyak Forel dan Terubuk Diresmikan sebagai Bentuk Swasembada Energi Nasional, Prabowo Klaim Negara Hemat Triliunan Rupiah
Indonesia
Impor Minyak Mentah dan Hasil Minyak Turun, Tapi Non Migas Melonjak
Penurunan nilai impor migas dipicu oleh berkurangnya impor minyak mentah USD 197,1 juta dan hasil minyak USD 130,7 ribu atau 3,18 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 Maret 2025
Impor Minyak Mentah dan Hasil Minyak Turun, Tapi Non Migas Melonjak
Indonesia
Pukat UGM Soroti Lemahnya Pengawasan Tata Kelola Migas, Desak Perbaikan Sistem dan Keterlibatan Publik
Kasus korupsi di PT Pertamina Patra Niaga tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga negara
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 Maret 2025
Pukat UGM Soroti Lemahnya Pengawasan Tata Kelola Migas, Desak Perbaikan Sistem dan Keterlibatan Publik
Bagikan