Pengembangan Blok Masela dengan Sistem Pipanisasi Tidak Tepat


Ilustrasi petugas di kilang minyak (Foto Antara/Rivan Awal Lingga)
MerahPutih Bisnis - Mantan Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Aussie Gautama menegaskan pendapat yang disampaikan Menko Kemaritiman Rizal Ramli yang berkukuh ingin membangun kilang dengan sistem pipanisasi (onshore) di Blok Masela, Maluku Selatan tidak tepat. Menurutnya, sistem tersebut tidak akan memberikan dampak bagi industri lokal di sekitar wilayah tersebut.
"Menurut saya tidak akan memberikan nilai tambah kepada industri lokal, dan tidak tepat. Karena dengan floating LNG, kapalnya memang dibuat di luar, tapi seluruh perangkat kilang akan dilakukan di Indonesia," katanya dalam diskusi bertajuk "Gaduh Blok Masela" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/1).
Aussie menambahkan pembangunan kilang dengan menggunakan sistem floating LNG/offshore justru akan menjadi katalis di sektor kemaritiman di Indonesia. Selain itu, ini akan menjadi peluang bagi pemerintah untuk membangun kilang floating LNG terbesar di Indonesia.
"Kita tahu bahwa pemerintah pernah membuat kilang onshore (di darat) terbesar di Indonesia, dan sekarang satu kesempatan untuk bangun kilang floating LNG terbesar di Indonesia," tandasnya.
Seperti diketahui, Menko Kemaritiman Rizal Ramli berkukuh agar pembangunan kilang di Blok Masela menggunakan sistem pipanisasi (onshore).
Rizal mengaku akan terus berjuang agar pembangunan kilang di Blok Masela dapat menggunakan sistem pipanisasi seperti keinginannya. Dengan demikian, masyarakat akan mendapatkan manfaat lebih besar ketimbang menggunakan LNG floating unit.(Abi)
BACA JUGA: