Pemerkosaan dan Pembunuhan Yn di Bengkulu Tak Terkait Miras dan Film Porno

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 04 Mei 2016
Pemerkosaan dan Pembunuhan Yn di Bengkulu Tak Terkait  Miras dan Film Porno

Solidaritas Untuk Yn Korban Pemerkosaan dan Pembunuhan Sadis di Bengkulu

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih nasional- Kasus pemerkosaan disertai pembunuhan seorang siswi SMP berinisial YN di Bengkulu oleh 14 remaja yang sebelumnya telah mengkonsumsi minuman keras berjenis tuak, mendapat perhatian besar publik tanah air.

Meski begitu, Dhygta Caturani dari Komite Aksi Perempuan mengatakan tidak ada kaitannya antara kekerasan terhadap perempuan dengan minuman keras. Menurutnya tidak semua orang yang mengkonsumsi miras melakukan kekerasan seksual.

"Itu argumentasinya lemah sebenarnya. Orang yang mengkonsumsi miras itu tidak semua melakukan kekerasan seksual dan pelaku kekerasan tidak semuanya mengkonsumsi miras," ucap Dhygta saat berdemo di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (4/5).

Lebih lanjut, Dhygta mengungkapkan sebenarnya yang harus disalahkan adalah pola pikir masyarakat yang masih menganggap wanita sebagai objek kekerasan.

"Ini persoalan cara pandang bagaimana perempuan harus dihargai dan dihormati. Cara pandang itu bisa berubah kalau pemerintah bisa serius memberikan pendidikan ke masyarakat," ujarnya.

Bukan hanya miras, video porno pun menurut Dhygta tidak membuat seseorang terdorong untuk melakukan kekerasan seksual. Menurutnya dengan menyalahkan miras atau video porno maka hal tersebut bisa meringankan pelaku.

"Sudah lah jangan menyalahkan faktor itu karena itu bisa meringankan pelaku. Karena kesalahan ditumpahkan ke video porno atau miras. Sebenernya kalau mereka tidak menonton video porno atau mengkonsumsi miras maka mereka tidak melakukan itu. Itu justru meringankan pelaku," terangnya. (Yni)

BACA JUGA:

  1. Shanty: Para Pemerkosa Yn Sebaiknya Dipanggang Hidup-hidup!
  2. Lima Fakta Kekejian Pelaku Pemerkosaan Yn
  3. Kasus Pemerkosaan YN, Erlin: Hati Saya Sangat Teriris
  4. Mengaku Dianiaya WS, Tamara Bleszynski Lapor Polisi
  5. Tamara Bleszynski Mengaku Dianiaya Seseorang Berinisial WS
#Kasus Perkosaan Yn Bengkulu #Kekerasan Seksual Anak #Kasus Pemerkosaan
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Guru Anggota TPPK Lakukan Kekerasan Seksual, DPR: Harus Dihukum Berat
Wakil Ketua Komisi X DPR RI menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk pengkhianatan terhadap amanah dan kepercayaan yang diberikan kepada seorang guru.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 28 Agustus 2025
Guru Anggota TPPK Lakukan Kekerasan Seksual, DPR: Harus Dihukum Berat
Olahraga
Thomas Partey Bebas dari Tuduhan Pemerkosaan, Kok Bisa?
Thomas Partey dibebaskan dari tuduhan pemerkosaan. Ia juga membantah semua tuduhan tersebut. Sebelumnya, ia didakwa atas lima kasus pemerkosaan.
Soffi Amira - Rabu, 06 Agustus 2025
Thomas Partey Bebas dari Tuduhan Pemerkosaan, Kok Bisa?
Olahraga
Achraf Hakimi Tersandung Kasus Pemerkosaan, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Achraf Hakimi tersandung kasus pemerkosaan. Ia terancam hukuman 15 tahun penjara. Kasus ini bermula pada 25 Februari 2023 lalu.
Soffi Amira - Sabtu, 02 Agustus 2025
Achraf Hakimi Tersandung Kasus Pemerkosaan, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Olahraga
Thomas Partey Didakwa 5 Kasus Pemerkosaan, Arsenal Malah Enggan Berkomentar
Thomas Partey didakwa atas lima kasus pemerkosaan. Namun, Arsenal enggan berkomentar soal mantan pemainnya itu.
Soffi Amira - Selasa, 22 Juli 2025
Thomas Partey Didakwa 5 Kasus Pemerkosaan, Arsenal Malah Enggan Berkomentar
Indonesia
Fadli Zon Wacanakan Proyek Penulisan Ulang Sejarah, Setara Institute: Manipulatif dan Cari Sensasi
Ketua Setara Institute Hendardi proyek ini potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah bangsa sesuai dengan kehendak dan kepentingan politik rezim.
Frengky Aruan - Senin, 16 Juni 2025
Fadli Zon Wacanakan Proyek Penulisan Ulang Sejarah, Setara Institute: Manipulatif dan Cari Sensasi
Indonesia
Kasus Kekerasan Seksual Makin Banyak Terjadi, Ketahui Cara Menghindari Lengkap dengan Sanksi Pidana untuk Pelaku
Data Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) menyebut terdapat 2.598 kasus kekerasan seksual sejak Januari 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 16 April 2025
Kasus Kekerasan Seksual Makin Banyak Terjadi, Ketahui Cara Menghindari Lengkap dengan Sanksi Pidana untuk Pelaku
Indonesia
Korban Pemerkosaan Dokter Priguna Bertambah, Polisi Periksa TKP di RSHS Bandung
Korban pemerkosaan Dokter Priguna bertambah. Polisi pun langsung memeriksa TKP di RSHS Bandung.
Soffi Amira - Jumat, 11 April 2025
Korban Pemerkosaan Dokter Priguna Bertambah, Polisi Periksa TKP di RSHS Bandung
Indonesia
Kasus Pemerkosaan Pasien di RSHS Bandung Dianggap sebagai Tindakan Keji dan Kejahatan Serius
Kasus pemerkosaan pasien di RSHS Bandung dianggap sebagai tindakan keji. Hal ini juga menuai kecaman dari berbagai pihak.
Soffi Amira - Jumat, 11 April 2025
Kasus Pemerkosaan Pasien di RSHS Bandung Dianggap sebagai Tindakan Keji dan Kejahatan Serius
Indonesia
Dokter Pemerkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung Ngaku Malu, Coba Bunuh Diri
Priguna Anugerah saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Dwi Astarini - Jumat, 11 April 2025
Dokter Pemerkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung Ngaku Malu, Coba Bunuh Diri
Indonesia
Buntut Kasus Pemerkosaan di RSHS Bandung, Kemenkes Minta Calon Dokter Spesialis Tes Kejiwaan
Buntut kasus pemerkosaan di RSHS Bandung, Kemenkes meminta calon dokter spesialis untuk menjalani tes kejiwaan.
Soffi Amira - Kamis, 10 April 2025
Buntut Kasus Pemerkosaan di RSHS Bandung, Kemenkes Minta Calon Dokter Spesialis Tes Kejiwaan
Bagikan