Pemerkosaan dan Pembunuhan Yn di Bengkulu Tak Terkait Miras dan Film Porno


Solidaritas Untuk Yn Korban Pemerkosaan dan Pembunuhan Sadis di Bengkulu
Merahputih nasional- Kasus pemerkosaan disertai pembunuhan seorang siswi SMP berinisial YN di Bengkulu oleh 14 remaja yang sebelumnya telah mengkonsumsi minuman keras berjenis tuak, mendapat perhatian besar publik tanah air.
Meski begitu, Dhygta Caturani dari Komite Aksi Perempuan mengatakan tidak ada kaitannya antara kekerasan terhadap perempuan dengan minuman keras. Menurutnya tidak semua orang yang mengkonsumsi miras melakukan kekerasan seksual.
"Itu argumentasinya lemah sebenarnya. Orang yang mengkonsumsi miras itu tidak semua melakukan kekerasan seksual dan pelaku kekerasan tidak semuanya mengkonsumsi miras," ucap Dhygta saat berdemo di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (4/5).
Lebih lanjut, Dhygta mengungkapkan sebenarnya yang harus disalahkan adalah pola pikir masyarakat yang masih menganggap wanita sebagai objek kekerasan.
"Ini persoalan cara pandang bagaimana perempuan harus dihargai dan dihormati. Cara pandang itu bisa berubah kalau pemerintah bisa serius memberikan pendidikan ke masyarakat," ujarnya.
Bukan hanya miras, video porno pun menurut Dhygta tidak membuat seseorang terdorong untuk melakukan kekerasan seksual. Menurutnya dengan menyalahkan miras atau video porno maka hal tersebut bisa meringankan pelaku.
"Sudah lah jangan menyalahkan faktor itu karena itu bisa meringankan pelaku. Karena kesalahan ditumpahkan ke video porno atau miras. Sebenernya kalau mereka tidak menonton video porno atau mengkonsumsi miras maka mereka tidak melakukan itu. Itu justru meringankan pelaku," terangnya. (Yni)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Guru Anggota TPPK Lakukan Kekerasan Seksual, DPR: Harus Dihukum Berat

Thomas Partey Bebas dari Tuduhan Pemerkosaan, Kok Bisa?

Achraf Hakimi Tersandung Kasus Pemerkosaan, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Thomas Partey Didakwa 5 Kasus Pemerkosaan, Arsenal Malah Enggan Berkomentar

Fadli Zon Wacanakan Proyek Penulisan Ulang Sejarah, Setara Institute: Manipulatif dan Cari Sensasi

Kasus Kekerasan Seksual Makin Banyak Terjadi, Ketahui Cara Menghindari Lengkap dengan Sanksi Pidana untuk Pelaku

Korban Pemerkosaan Dokter Priguna Bertambah, Polisi Periksa TKP di RSHS Bandung

Kasus Pemerkosaan Pasien di RSHS Bandung Dianggap sebagai Tindakan Keji dan Kejahatan Serius

Dokter Pemerkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung Ngaku Malu, Coba Bunuh Diri

Buntut Kasus Pemerkosaan di RSHS Bandung, Kemenkes Minta Calon Dokter Spesialis Tes Kejiwaan
