Pemerintah Tak Kerahkan Tentara Untuk Bebaskan Sandera Kapal di Filipina
Menkopolhukam Luhut B. Panjaitan bersama staffnya meninggalkan ruang sidang MKD DPR RI. Senin, (14/12) Merahputih.com / Rizki Fitrianto.
MerahPutih Nasional - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, pembebasan sepuluh warga Indonesia dalam pembajakan kapal tugboat Brahma 12 milik PT Patria Maritime Lines di Filipina dilakukan dengan membayar sejumlah uang.
"Kita sekarang masih monitor. Sepuluh orang itu oleh perusahaan sedang melakukan finalisasi, kita tunggu saja hasilnya," ucapnya usai memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia (UI), Depok, Rabu (20/4).
Luhut melanjutkan pihak pemerintah Indonesia tidak akan mengirimkan tentara dalam melakukan pembebasan sandera. Pasalnya undang-undang di Filipina melarang tentara asing masuk ke wilayah teritorialnya.
"Tidak akan pernah bisa masuk kalau tidak ada persetujuan kongres, karena itu undang-undangnya Filipina tidak boleh ada tentara asing masuk ke wilayahnya," lanjut Luhut.
Berdasarkan komunikasi yang dilakukan kemarin kondisi para sandera masih dalam keadaan baik. "Kondisinya menurut mereka masih baik melalui pembicaraan telepon kemaren," katanya.
Seperti yang diketahui sepuluh Anak Buah Kapal (ABK) pandu Brahma 12 diculik oleh kelompok Abu Sayyaf pada tanggal 26 Maret 2016. Kapal tersebut membawa 7.000 ton batubara yang dibawa dari Banjarmasin menuju Filipina. (Yni)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Filipina Dihantam Topan Super Fung-wong di Tengah Status Darurat Nasional, 1,4 Juta Rakyat Terdampak
Topan Kalmaegi Bergerak ke Kamboja, Tewaskan 193 Orang di Filipina dan Vietnam
Topan Kalmaegi Tewaskan 142 Orang, Presiden Filipina Tetapkan Status Darurat Nasional
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Filipina Diamuk Topan Kalmaegi, 114 Orang Tewas dan 127 Hilang
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
8 Orang Tewas, 22 Ribu Penduduk Terpaksa Mengungsi Menyusul Badai Tropis Fengshen yang Terjang Filipina
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina
Gempa Magnitude 6,9 Guncang Filipina, 20 Orang Dilaporkan Tewas