Pemerintah Berutang karena Penerimaan Pajak Kurang

Luhung SaptoLuhung Sapto - Minggu, 24 Mei 2015
Pemerintah Berutang karena Penerimaan Pajak Kurang

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kedua kiri) saat menjadi pembicara dalam diskusi ekonomi politik di Jakarta, Minggu (24/5). (Foto Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih, Keuangan-Pembangunan infrastruktur membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, Pemerintah mempertimbangkan menerima tawaran utang baru dari Bank Dunia sebesar US$11 miliar atau sekira Rp144 triliun (kurs US$1=Rp13.000).

Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di sela diskusi 'Menagih Janji Kesejahteraan Daerah' di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (24/5).

"Yah, nanti akan kita lihat sesuai kebutuhan tentunya. Saat ini kebutuhan di daerah itu besar, baik untuk pembangunan infrastruktur dan lain-lainnya," kata Bambang.

Bambang menambahkan, saat ini Pemerintah sedang mengalami defisit anggaran maka itu utang diperlukan untuk kelanjutan pembangunan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas.

"Kalau tidak mau nambah beban maka defisit anggaran harus dikurangi dan penerimaan pajak harus ditambah. Tapi, kondisinya belum memungkinkan. Kita masih harus utang kalau untuk pembangunan infrastruktur yang besar," jelasnya.

Sementara itu sektor pajak belum bisa menutupi kekurangan anggaran itu.

"Penerimaan pajaknya masih terbatas. Masih banyak orang yang bayar pajaknya tidak benar," ujar Bambang.

Bambang menekankan Pemerintah akan mengambil dana pembiayaan yang sangat efisien.

"Tingkat biaya yang kecil. Akan tetapi tidak menimbulkan resiko yang tinggi di pasar," tegasnya.

Seperti diketahui, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menemui Presiden Joko Widodo menawarkan utang baru sebesar Rp144 triliun untuk 3-4 tahun ke depan. Tawaran ini disambut positif Presiden, dengan syarat dana digunakan untuk tiga sektor. Ketiga bidang tersebut ialah bidang kesehatan, perizinan usaha, dan pengembangan pariwisata.

Untuk diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi saat berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika bulan lalu harus mengkritik habis-habisan Bank Dunia. Namun, ternyata saat ini Bank Dunia malah menawarkan pinjaman sebesar Rp144 triliun kepada Indonesia. Lalu bagaimana tanggapan Menteri Keuangan?

"Seperti saya katakan kita akan lihat dulu bagaimana kondisinya. Utang? Dari zaman Orde Baru juga selalu nambah utang kok! Yah kalau memang utang diperlukan demi kebaikan masyarakat. Kenapa tidak?," tandasnya. (Rfd)

Baca Juga:

Orasi Jokowi di KAA, IMF dan Bank Dunia Harus Dibubarkan  

Kunjungi Istana Presiden, Bank Dunia Tawarkan Pinjaman 11 Miliar Dollar AS

Pemerintah Gunakan Rp144 Triliun Bantuan Bank Dunia untuk Tiga Bidang

Soal Utang Bank Dunia, Fahri Hamzah Tepis Jokowi Jilat Ludah

 

#Presiden Jokowi #Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim #Bambang Brodjonegoro #Menteri Keuangan
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] Luhut Kasih Peringatan Keras untuk Menkeu Purbaya: Jangan Sombong kalau Berbicara, Harus Tiru Jokowi!
Beredar informasi yang menyebut hubungan Ketua DEN Luhut Binsar Panjaitan dan Menkeu Purbaya tengah memanas, cek faktanya.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
[HOAKS atau FAKTA] Luhut Kasih Peringatan Keras untuk Menkeu Purbaya: Jangan Sombong kalau Berbicara, Harus Tiru Jokowi!
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Kabar Gembira dari Menkeu Purbaya, Pemerintah akan Lunasi Utang Rakyat yang di Bawah Rp 5 Juta
Tidak ditemukan pengumuman resmi yang membenarkan klaim.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Kabar Gembira dari Menkeu Purbaya, Pemerintah akan Lunasi Utang Rakyat yang di Bawah Rp 5 Juta
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tidak Takut Ditembak atau Diracun seperti Munir
Informasi ini diunggah akun TikTok “kemenkeurii” yang membagikan video isinya memperlihatkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sedang diwawancara.
Frengky Aruan - Senin, 03 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tidak Takut Ditembak atau Diracun seperti Munir
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Purbaya Minta Izin ke Rakyat untuk Menyewa Hacker Bobol Data Anggaran di DPR
Beredar isu Menkeu Purbaya memperkerjakan hacker untuk jebol informasi anggaran DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Purbaya Minta Izin ke Rakyat untuk Menyewa Hacker Bobol Data Anggaran di DPR
Indonesia
Menkeu Purabaya ‘Dihajar’ Kiri Kanan, Konsekuensi Jadi Orang Jujur
Buktinya, Purbaya diserang Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal dana transfer ke daerah atau dana mengendap di bank hingga mantan jubir pemerintah, Hasan Nasbi.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Menkeu Purabaya ‘Dihajar’ Kiri Kanan, Konsekuensi Jadi Orang Jujur
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Pastikan Koperasi Merah Putih Bisa Layani Pinjol
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Kopdes Merah Putih melayani pinjaman online untuk masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Pastikan Koperasi Merah Putih Bisa Layani Pinjol
Indonesia
Waketum PAN Soroti Lonjakan Popularitas Purbaya, Tantang Buktikan Kinerja
Diharapkan, Purbaya mampu memanfaatkan momentum dukungan publik untuk memperkuat kepercayaan masyarakat melalui kebijakan ekonomi yang konkret.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Waketum PAN Soroti Lonjakan Popularitas Purbaya, Tantang Buktikan Kinerja
Indonesia
Dukung Penuh Menkeu Purbaya Larang Impor Pakaian Bekas, DPR: Jadi Angin Segar bagi Industri Tekstil Nasional
Menkeu Purbaya berencana menghentikan impor pakaian bekas dengan memasukkan para pemasok ke dalam daftar hitam (blacklist).
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 24 Oktober 2025
Dukung Penuh Menkeu Purbaya Larang Impor Pakaian Bekas, DPR: Jadi Angin Segar bagi Industri Tekstil Nasional
Indonesia
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
koordinasi terkait data simpanan pemda di bank merupakan kewenangan BI sebagai bank sentral.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
Indonesia
Sindir Gubernur Jabar soal Uang APBD di Giro Bank, Menkeu Purbaya: Pasti Nanti akan Diperiksa BPK
Purbaya sebut penempatan dana dalam bentuk giro bank justru kurang menguntungkan karena bunga yang dihasilkan lebih kecil.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Sindir Gubernur Jabar soal Uang APBD di Giro Bank, Menkeu Purbaya: Pasti Nanti akan Diperiksa BPK
Bagikan