Para Waria Curhat soal Diskriminasi ke GKR Hemas


Ilustrasi Diskriminasi: Image courtesy of Stuart Miles at FreeDigitalPhotos.net
MerahPutih Peristiwa - Para waria curhat ihwal perlakuan diskriminasi yang mereka terima kepada Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas. Pasalnya, selama mengurus administrasi, mereka tidak mendapat perlakuan selayaknya warga biasa.
"Ketika saya bersama teman-teman mengurus KTP, baik petugas daerah asal maupun sini (Yogya, red), terkesan cuek dan selalu melemparkan kami ke petugas lain," papar Shella, anggota komunitas waria Sidomulyo, saat diskusi bersama GKR Hemas di Ruang Hijau Sidomulyo, Yogyakarta, Senin (16/11).
Menanggapi hal itu, GKR akan meninjau ulang implementasi aturan yang bernada intoleran. "Isu intoleransi adalah musuh utama Yogyakarta. Oleh karena itu, laporan dari Shella akan kami tinjau ulang sehingga masyarakat luas bisa merasakan dampaknya," papar GKR Hemas.
Menurut GKR Hemas, Yogyakarta merupakan kota dengan toleransi yang tinggi. Pengaduan Shella, menurutnya, akan ditindaklanjuti dengan penghapusan aturan yang bernada diskriminatif dan intoleran.
Selain Shella, diskusi dihadiri empat rekan waria lainnya. Salah satunya pendiri Ikatan Waria Yogyakarta, Sutopo. GKR Hemas juga didampingi Kepala PUP SDM DI Yogyakarta Rani Sjamsinarsi, Wakil Wali Kota Yogyakarta Imam Priyono, dan Kapolsek Tegalrejo. (fre)
BACA JUGA:
- Komplotan Pengedar Narkoba Pasar Jangkrik Diringkus
- Bentrok TNI-Polri, Penyelidikan Butuh Informasi Awal dari Masyarakat
- Yapto Soerjosoemarno: Tindak WNI Terlibat Sidang IPT 1965
- Uchok Sky Khadafi: Sudirman Said Takut Kena Reshuffle
- Simpang Siur Pelaku Teror Paris, Mabes Polri Koordinasi dengan Interpol
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
