PAN Sudah Siapkan SK untuk Kader PDIP Tri Rismaharini
Walikota Tri Rismaharini (tengah) didampingi Wakil Walikota Whisnu Sakti Buana (kiri) saat sosialisasi rekomendasi Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Surabaya dalam Pilkada tahun 2015 di Surabaya
MerahPutih Politik - Partai Amanat Nasional (PAN) sudah menyiapkan tiket untuk Tri Rismaharini agar bisa maju lagi dalam pemilihan walikota Surabaya 2015 ini.
"PAN kita sudah siapkan SK untuk Risma," kata Sekjen PAN, Edy Soeparno, di Jakarta, Kamis (23/7).
Pemberian dukungan kepada Risma ini, kata Edy, cukup realistis. Dimana, mayoritas masyarakat Surabaya masih menginginkan Risma pimpin ibu kota provinsi Jawa Timur itu.
"Risma elektabilitasnya 78 persen, kalau logikanya tidak ada yang kuat tandingi beliau di sana," katanya.
PAN sendiri, kata Edy, tidak tahu apakah partai lain juga akan mengajukan Risma. Namun, melihat situasi terkini Risma memang menjadi primadona partai politik. Beberapa partai yang ingin mengusungnya adalah, Partai Nasdem dan Gerindra.(mad)
Baca Juga:
Pilkada Serentak, PAN Sudah Siapkan 200 Calon Kepala Daerah
PAN Bakal Adu Mega dan Prabowo
Zulkifli Hasan, Kubu KMP yang Hadir di Kongres IV PDIP
Zulkifli Hasan Instruksikan Kader PAN Tak Ikut Pengajuan Hak Angket Menteri Yasonna
Bagikan
Berita Terkait
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat