Misteri Bekas Makam Jan Pieterszoon Coen di Museum Wayang

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Senin, 17 Oktober 2016
Misteri Bekas Makam Jan Pieterszoon Coen di Museum Wayang

Prasasti bekas bagian dari makam Jan Pieterszoon Coen yang saat ini terdapat di Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, Minggu (16/10). (Foto: MerahPutih/Widi Hatmoko)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Museum Wayang di kawasan Taman Fatahillah, Kota Tua Jakarta menyimpan sebuah benda berbentuk prasasti besar menempel di dinding yang bertuliskan nama orang Belanda.

Menurut salah seorang petugas pengelola Museum Wayang Didik Cahyono, benda itu dipercaya sebagai bagian dari bekas makam orang Belanda bernama Jan Pieterszoon Coen. Coen meninggal tahun 1629 dan dimakamkan di tempat tersebut. Coen merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-4 dan ke-6. Ia juga salah seorang tokoh pendiri Batavia.

“Ini dulu makam Belanda yaitu namanya yang tertera di prasasti, tapi katanya sekarang makamnya sudah dipindahkan,” ungkap Didik Cahyono kepada merahputih.com, Minggu (16/10).

Didik mengungkapkan, area sekitar bekas makam Jan Pieterszoon Coen ini memiliki aura mistik cukup tinggi. Jika seseorang memiliki “kelebihan” dalam hal spiritual, bisa merasakan getaran-getaran energi metafisika di sekitar lokasi tersebut. Beberapa kali program televisi yang mengangkat tentang dunia mistik gagal untuk melakukan pengambilan gambar di lokasi tersebut.

“Kalau penampakan, beberapa kali pengunjung pernah melihat. Kalau kita punya kelebihan, juga bisa merasakan. Makanya, pernah mau shooting (salah satu tayangan program tentang mistik) gagal terus. Karena enggak kuat dengan kekuatan energi di sini,” paparnya.

Didik juga menjelaskan, ada beberapa versi tentang kematian Jan Pieterszoon Coen. Ada versi yang mengatakan ia mati kerena dibunuh oleh bala tentara Sultan Agung dari Mataram, namun ada juga yang menyebut mati karena terkena penyakit kolera. Dari kedua versi tersebut, Jan Pieterszoon Coen diyakini meninggal karena terjangkit wabah kolera yang disebarkan oleh tentara Mataram lewat Kali Ciliwung, yaitu setelah serangan besar di Batavia tahun 1628. (Wid)

BACA JUGA:

  1. Malam Jumat Para Peziarah Penuhi Makam Syekh Mubarok
  2. Makam Pangeran Jayakarta, Ziarah Favorit Calon Pemimpin DKI Jakarta
  3. Hutan Plangon, Wisata Dunia Kera Sekaligus Ziarah
  4. Ribuan Peziarah Padati Banten Lama
  5. mPeziarah Kesurupan Saat Sentuh Benda Pusaka di Situs Beji, Depok
#Sejarah Indonesia #Jan Pieterszoon Coen
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali
"Jangan sampai sejarah ditulis oleh pemenang itu terjadi."
Wisnu Cipto - Selasa, 17 Juni 2025
Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali
Tradisi
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Gelar Pahlawan Nasional bukan cuma soal jasa, tapi juga politik dan kontroversi. Dari proses penetapan hingga perdebatan soal Soeharto—simak sejarah panjang dan panasnya di sini!
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Indonesia
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diklaim Sudah Disetujui, Bakal Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar
Pembaruan buku sejarah Indonesia dilaksanakan mulai Januari 2025 dan ditargetkan rampung Agustus 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 01 Juni 2025
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diklaim Sudah Disetujui, Bakal Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar
Indonesia
Tulis Sejarah Ulang Indonesia, Menbud Fadli Zon Libatkan 113 Penulis
Proyek penulisan ulang buku sejarah Indonesia
Wisnu Cipto - Senin, 26 Mei 2025
Tulis Sejarah Ulang Indonesia, Menbud Fadli Zon Libatkan 113 Penulis
Indonesia
AKSI Kritik Proyek Penulisan Ulang 'Sejarah Resmi', Disebut sebagai 'Kebijakan Otoriter untuk Legitimasi Kekuasaan'
Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia menolak proyek 'sejarah resmi' oleh Kementerian Kebudayaan yang dinilai mengaburkan fakta sejarah dan menjadi alat legitimasi politik.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 19 Mei 2025
AKSI Kritik Proyek Penulisan Ulang 'Sejarah Resmi', Disebut sebagai 'Kebijakan Otoriter untuk Legitimasi Kekuasaan'
Tradisi
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Cari tahu sejarah lengkap tradisi halalbihalal di Indonesia! Dari gagasan elite politik hingga budaya silaturahmi yang mengakar, semua terangkum dalam penelusuran sejarah yang menarik dan informatif.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 17 April 2025
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Tradisi
Sultanah Nahrasiyah, Jejak Perempuan Pemimpin dari Samudra Pasai
Jelajahi kisah inspiratif Sultanah Nahrasiyah, ratu perempuan pelopor dari Samudra Pasai
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 14 Maret 2025
Sultanah Nahrasiyah, Jejak Perempuan Pemimpin dari Samudra Pasai
Tradisi
Petualangan Waktu ke Samudra Pasai, Melihat Kehidupan Masyarakat Pesisir di Kerajaan Besar Bercorak Islam di Sumatera
Temukan kisah inspiratif Samudra Pasai, kerajaan yang berhasil menyatukan budaya dan agama di tengah persaingan ketat. Pelajari strategi sukses mereka dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 12 Maret 2025
Petualangan Waktu ke Samudra Pasai, Melihat Kehidupan Masyarakat Pesisir di Kerajaan Besar Bercorak Islam di Sumatera
Tradisi
Sejarah Libur Panjang Ramadan Anak Sekolah Masa Kolonial, Kisah-Kisah Seru Mengisi Waktu Libur
Mengapa libur sekolah saat Ramadan bisa panjang? Telusuri sejarahnya dari masa kolonial Belanda hingga tradisi serunya.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 05 Maret 2025
Sejarah Libur Panjang Ramadan Anak Sekolah Masa Kolonial, Kisah-Kisah Seru Mengisi Waktu Libur
Tradisi
Menelusuri Perbedaan Penentuan Awal Puasa di Indonesia: Sejarah, Tradisi, dan Keberagaman
Pelajari harmonisasi antara hisab dan rukyat, serta kisah sejarah yang membuktikan keindahan dalam keragaman
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 03 Maret 2025
Menelusuri Perbedaan Penentuan Awal Puasa di Indonesia: Sejarah, Tradisi, dan Keberagaman
Bagikan