Meski Terimbas Pelemahan Rupiah, Perusahaan Garmen di Kudus Belum PHK Karyawan

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 31 Agustus 2015
Meski Terimbas Pelemahan Rupiah, Perusahaan Garmen di Kudus Belum PHK Karyawan

Buruh memproduksi tekstil di Pabrik Sritex, Sukoarjo, Jawa Tengah, Jumat (13/2). (Foto Antara/Hafidz Mubarak A.)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih, Bisnis-Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) berimbas ke perusahaan garmen di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ongkos produksi kian meningkat karena perusahaan garmen menggunakan bahan baku impor. 

"Perusahaan garmen paling terpukul dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dibanding perusahaan lain. Sebab, perusahaan garmen juga menggunakan bahan baku impor dengan persentase antara 40--60 persen disesuaikan jenis produksi," kata Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kudus, Hamidin di Kudus, Jateng, seperti dikutip Antara, Senin (31/8).

Untuk mengatasi permasalahan biaya produksi tinggi akibat pelemahan nilai tukar rupiah dan pelambatan ekonomi, perusahaan sudah berupaya melakukan efisiensi di segala lini, termasuk menggunakan bahan baku lokal sebagai substitusi.

Sementara pilihan pengurangan tenaga kerja, kata dia, hingga kini belum ada perusahaan yang menempuh cara tersebut karena cara lain masih bisa dilakukan.

Beberapa perusahaan garmen di Kudus, lanjut dia, ada yang menempuh jalan pengurangan jam kerja atau hari kerja.

"Jika sebelumnya pekerja masuk kerja selama enam hari dengan tujuh jam kerja per hari, ada yang dikurangi menjadi tiga hingga lima hari kerja," ujarnya.

Dengan cara tersebut, kata dia, perusahaan tentunya bisa menekan biaya dari sisi tenaga kerja tanpa harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kudus, Ludful Hakim, mengungkapkan, hingga kini memang belum ada laporan perusahaan di sana mem-PHK buruh menyusul pelemahan nilai tukar rupiah itu. 

"Meskipun demikian, kami tetap mengkhawatirkan kondisi perekonomian saat ini bakal berimbas terhadap pekerja," ujarnya.

Perusahaan yang selama ini menggunakan bahan baku impor, kata dia, tentunya sudah berupaya menekan tingginya biaya produksi dengan berbagai cara.

Akan tetapi, kata dia, melihat pergerakan nilai tukar rupiah yang semakin melemah, tentunya pilihan efisiensi bakal mengarah ke PHK karyawan. (Luh)

Baca Juga: 

Rupiah Keok Rp14.067 per Dollar, IHSG Tembus 4.500 

Pengamat Ekonomi Nilai BI Tak Bisa Diandalkan Hadapi Pelemahan Rupiah

Pelemahan Rupiah 1998 Tertolong Kenaikan Harga Komoditas

#Ancaman PHK Massal #Rupiah Melemah
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Kekosongan BBM di SPBU Shell Berpotensi Picu PHK, Istana Negara ‘Putar Otak’ untuk Cari Solusi
Kekosongan BBM di SPBU Shell bisa berpotensi picu PHK. Istana pun memutar otak untuk mencari solusinya.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Kekosongan BBM di SPBU Shell Berpotensi Picu PHK, Istana Negara ‘Putar Otak’ untuk Cari Solusi
Indonesia
Prihatin Ancaman PHK Massal Karyawan Shell, Legislator Ingatkan Kebijakan Harus Berkeadilan
Anggota Komisi IX DPR RI, Cellica Nurrachadiana, angkat bicara soal ancaman PHK massal yang menghantui karyawan Shell.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Prihatin Ancaman PHK Massal Karyawan Shell, Legislator Ingatkan Kebijakan Harus Berkeadilan
Indonesia
Airlangga Hartarto: PHK Bertentangan dengan Semangat Tidar
Sebagai contoh, satu perusahaan saja bisa membutuhkan hingga 10.000 tenaga kerja hanya untuk melabeli AI
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 September 2025
Airlangga Hartarto: PHK Bertentangan dengan Semangat Tidar
Dunia
Donald Trump Tetapkan Tarif Impor 32 Persen, Gelombang PHK di Indonesia Diprediksi Naik
Presiden AS, Donald Trump, menetapkan kenaikan tarif impor sebesar 32 persen. Hal ini pun memicu gelombang PHK di Indonesia.
Soffi Amira - Selasa, 08 Juli 2025
Donald Trump Tetapkan Tarif Impor 32 Persen, Gelombang PHK di Indonesia Diprediksi Naik
Indonesia
DPR Serius Antisipasi PHK Massal, Desak Pemerintah Ambil Langkah Konkret
Kita harus bisa mencarikan solusinya agar apa yang disampaikan itu tidak terjadi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 27 Juni 2025
DPR Serius Antisipasi PHK Massal, Desak Pemerintah Ambil Langkah Konkret
Indonesia
DPR Soroti Bencana 'Bekasi Pasti Kerja': Saat 25.000 Harapan Bertemu 3.000 Lowongan
Nurhadi juga meminta pemerintah mengevaluasi ketersediaan dan kesesuaian lapangan kerja dengan keterampilan pencari kerja
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
DPR Soroti Bencana 'Bekasi Pasti Kerja': Saat 25.000 Harapan Bertemu 3.000 Lowongan
Indonesia
Nasib Pekerja Jakarta di Tengah Badai PHK, DPRD DKI Desak Langkah Konkret Pemprov
Jakarta harus menjadi kota yang tangguh, inklusif, dan mampu melindungi tenaga kerjanya dari ketidakpastian ekonomi global.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 08 Mei 2025
Nasib Pekerja Jakarta di Tengah Badai PHK, DPRD DKI Desak Langkah Konkret Pemprov
Indonesia
Angka PHK Tembus 24 Ribu, Puan Minta Pemerintah Siapkan Ekosistem Usaha bagi Pekerja Terdampak
Kita perlu sistem yang komprehensif, mulai dari pendampingan hingga integrasi dengan pasar
Angga Yudha Pratama - Selasa, 06 Mei 2025
Angka PHK Tembus 24 Ribu, Puan Minta Pemerintah Siapkan Ekosistem Usaha bagi Pekerja Terdampak
Indonesia
Legislator Minta Pemerintah Lindungi Perusahaan Nasional dari Tekanan Global Demi Hindari PHK Massal
Karena tidak ada regulasi yang mengawasi kualitas barang impor
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 April 2025
Legislator Minta Pemerintah Lindungi Perusahaan Nasional dari Tekanan Global Demi Hindari PHK Massal
Indonesia
Gelombang PHK Massal: Ribuan Pekerja Terancam, Industri Padat Karya Minta Perlindungan
Perlindungan terhadap industri padat karya adalah langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional
Angga Yudha Pratama - Selasa, 15 April 2025
Gelombang PHK Massal: Ribuan Pekerja Terancam, Industri Padat Karya Minta Perlindungan
Bagikan