Meski Menangis, Gloria: Ibu Saya Masih Semangat!


Menteri Imam Nahrawi bersama Gloria Natapradja Hamel. (Foto: Twitter/@imam_nahrawi)
MerahPutih Nasional - Gloria Natapradja Hamel seorang siswi SMA di Depok dikeluarkan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2016. Gloria sebenarnya sudah masuk daftar pengibar bendera pusaka di Istana dan tinggal dikukuhkan Presiden Jokowi, tapi kemudian menjadi persoalan karena ia memiliki paspor Perancis.
Hal ini tentunya membuat 'luka' tersendiri di hati Gloria yang sedari kecil memang sudahbersekolah dan tinggal di Indonesia, Gloria yang sudah banyak lolos selksi dan melakukan berbagai latihan baris berbaris pun tak sanggup menahan tangisnya.
Gadis 16 tahun itu pun hingga kini masih berada di asrama Cibubur padahal teman-temannya sudah pindah ke hotel yang tak jauh dari Istana Negara.
Untuk itu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi terus berusaha menghibur Gloria dan mengusahakan agar Gloria bisa tetap menjadi anggota paskibra di Istana Negara 17 Agustus besok.
Imam menyatakan akan terus melobi Panglima TNI dan Menhan serta instansi terkait.
"Sore tadi saya datangi Gloria dan dijelaskan semuanya, ia hebat, tabah, kuat dan inspirasi bagi pelajar Indonesia," tulis Imam Nahrawi di akun Twitternya.
Sore tadi saya datangi Gloria dan dijelaskan semuanya, ia hebat, tabah, kuat dan inspirasi bagi pelajar Indonesia. pic.twitter.com/JagxT3qw1G
— Imam Nahrawi (@imam_nahrawi) 15 Agustus 2016
"Ibu, saya masih semangat," jelas Gloria sambil menangis dalam percakapan telepon dengan ibunya Senin (15/8).
Undang-undang Indonesia menyebutkan bahwa sesoerang kehilangan warga negara apabila dia punya paspor negara lain menjadi akhir perjalanannya di Paskibraka 2016. Aturan tersebut mesti berlaku dengan Gloria. Meski sekolah dan besar di Indonesia dan beribu seorang Indonesia, ia menjadi kehilangan kewarganegaraan Indonesia.
Persoalan paspor itu semestinya tak muncul di akhir perjuangan Gloria. Gloria masih duduk di bangku sekolah. Netizen menyebut kejadian ini sama saja dengan kekerasan terhadap anak-anak. Banyak yang menyoroti semestinya negara lebih bijak mengingat perasaan seorang anak yang perjuangannya terhenti tiba-tiba, juga semestinya dampak psikologi menjadi pertimbangan.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Formasi Paskibraka Lambangkan Angka 80 Saat Pengibaran Bendera Pusaka

Calon Paskibraka Dari 38 Provinsi Mulai Latihan Gabungan, Bakal Dikukuhkan Pada 13 Agustus 2025

Dikukuhkan Rabu, 76 Calon Paskibraka 2025 Mulai Menginap di Jakarta Malam Ini

Polemik Paskibraka Tanpa Jilbab Harus Jadi Momentum Negara Hilangkan Diskriminasi

Pemerintah Harus Evaluasi Pengukuhan Paskibraka Tanpa Pakai Jilbab

Bandung Tidak Gunakan Aturan BPIP Soal Tampilan Paskibraka Tanpa Jilbab

Gubernur Kirim Surat Keprihatinan Paskibraka Tidak Pakai Hijab Saat Bertugas

BPIP Akhirnya Bolehkan Paskibraka Putri Pakai Jilbab saat HUT ke-79 RI

Tak Perlu Penyeragaman Paskibraka Berjilbab, BPIP: Kita Ini Bhinneka

Soal Pelepasan Jilbab untuk Paskibraka 2024, Menpora Respons Begini
