Merasa Kecewa, Pangeran Diponegoro Menampar Patih Danurejo IV

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 15 Maret 2016
Merasa Kecewa, Pangeran Diponegoro Menampar Patih Danurejo IV

Lukisan Pangeran Diponegoro karya maestro Raden Saleh (Foto: www.raden-saleh.net)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Merasa dikecewakan serta dikhianati, Pangeran Diponegoro akhirnya menampar wajah Patih Danurejo IV saat kumpul para bangsawan di Keraton Yogyakarta.

Kekecewaan Pangeran Diponegoro semakin membesar ketika mengetahui patih yang bernama Gusti Kanjeng Pangeran Joko Hadiyosodiningrat bertindak serakah, serta akal bulusnya yang banyak merugikan masyarakat dan juga pihak keraton.

Alasan tersebut yang kemudian membuat Raden Mas Ontowiryo (nama asli Pangeran Diponegoro) melayangkan sebuah tamparan ke wajah Danurejo IV.

"Sebenarnya, perselisihan antara Danurejo IV dengan Pangeran Diponegoro sudah saya uraikan panjang lebar di buku Kuasa Ramalan bab VIII jilid 2. Yang menjadi masalah penting, DR IV (Danurejo IV) bukan orang 'binnen' (abdi dalam) di kalangan keraton. Melainkan, orang mancanegara (wilayah jauh) timur dari Mojokerto, keturunan Untung Surapati (Bali) dan Tionghoa (marga Pei dari Sidoarjo)," papar Peter Brian Ramsay Carey, sejarawan yang meneliti tentang Pangeran Diponegoro selama 40 tahun kepada merahputih.com, Selasa (15/3).

Mungkin benar, tambah Peter, merasa kecewa bahwa kandidat patih yang PD (Pangeran Diponegoro) pilih ternyata seorang yang sangat korup dan lebih memihak Belanda ketika itu. "Sangat korup dan bejat sehingga sering ada bentrokan (antara DN IV dengan PD)," tambahnya.

Selain itu, tutup Peter, keahlian DN IV adalah pandai mencari muka terhadap kolonial Belanda saat itu sehingga, banyak juga pengaruh dari dirinya membuat keruh suasana di Keraton Yogyakarta.

"Kedekatannya dengan Belanda, membuat dirinya sangat mudah menyelinap di dalam keraton. Tidak sedikit ulah dia di sana," tutupnya.(ard)

BACA JUGA:

  1. Prapto Yuwono: Perang Bubat Isapan Jempol Belaka
  2. Pemerhati Sejarah: Kisah Nusantara Banyak Campur Tangan Asing
  3. Keturunan Kerajaan Sunda: Tidak Ada Perang Bubat!
  4. Desa Doka, Desa Wisata Percontohan dari Sikka Flores
  5. Nirmolo Kaliurang, Destinasi Wisata Hutan di Kaki Gunung Merapi
#Keraton Yogyakarta #Perang Diponegoro #Peter Carey #Pangeran Diponegoro
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Indonesia Lobi Inggris Pulangkan Rampasan Manuskrip Keraton Jogja Zaman Raflles
Manuskrip dirampas Thomas Stamford Raffles yang juga Letnan Gubernur di Jawa kala peristiwa penyerbuan Keraton oleh pasukan Inggris atau dikenal Geger Sepehi (Geger Sepoy) pada 1812.
Wisnu Cipto - Senin, 25 November 2024
Indonesia Lobi Inggris Pulangkan Rampasan Manuskrip Keraton Jogja Zaman Raflles
Berita Foto
Menilik Konser Yogyakarta Royal Orchestra di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Aksi panggung Yogyakarta Royal Orchestra dalam acara Syukran Rapat Pimpinan DPD RI di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Daerah Istiewa Yogyakarta, Sabtu (23/11/2024).
Didik Setiawan - Minggu, 24 November 2024
Menilik Konser Yogyakarta Royal Orchestra di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Tradisi
Pameran 'Sumakala' Ceritakan Masa Temaram Yogyakarta Setelah Peristiwa Geger Sepehi
Pameran menggambarkan masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono III dan Sri Sultan Hamengku Buwono IV.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 19 Oktober 2022
Pameran 'Sumakala' Ceritakan Masa Temaram Yogyakarta Setelah Peristiwa Geger Sepehi
Bagikan