Menyingkap Misteri Situs Megalitikum Gunung Padang


Situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat
MerahPutih Budaya - Situs Megalitikum Gunung Padang adalah salah satu peninggalan purbakala yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Tumpukan bebatuan yang tersusun rapi, membuat tempat tersebut menjadi lokasi yang semakin ramai dikunjungi para wisatawan lokal.
Situs yang berbentuk sebuah punden berundak tersusun atas lima teras dengan formasi batu yang memiliki kegunaannya masing-masing. Misalnya saja, digunakan untuk kegiatan seni, tempat ibadah, dan lain sebagainya.
Peninggalan yang diduga merupakan situs tertua di dunia ini, tentu saja menyimpan aneka ragam cerita rakyat yang terus berkembang di masyarakat luas, bahkan sampai internasional.
Saat merahputih.com melakukan penelusuran di wilayah tersebut, kami bertemu dengan salah seorang juru kunci Abah Dadi (54) yang dengan keramahtamahannya menyambut serta membeberkan cerita tentang situs tersebut.
Panjang lebar beliau mendaraskan sejarah Gunung Padang yang diterimanya melalui folklor orang tua zaman dulu yang sampai saat ini masih terus terjaga. Dengan pakaian yang serba hitam, tas rajutan akar serta ikat kepala corak batik, lelaki tua itu begitu riang menuturkan apa yang menjadi kebiasaan mereka kepada para pengunjung situs.
“Begini! Dahulunya, nama ini bukan Gunung Padang. Menurut cerita orang tua dulu, namanya Nagara Siang Padang. Tempat ini dulunya merupakan Karaton Surya Padang,” ucap Abah Dadi di lokasi situs yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (23/1).
Berdasarkan pemaparan beliau yang jika diuraikan kata demi kata. Maka, Nagara berarti negara. Negara adalah komunitas yang punya tingkatan kasta, dari masyarakat bawah, pejabat, sampai presiden. Jadi makna Nagara yang dimaksud adalah tatatan, tingkatan, atau rangkaian. Sedangkan Siang berarti kesiangan atau telat, atau penghujung, atau akhir. Lalu Padang punya arti cahaya atau penerang.
Dari cerita turun-temurun tersebut, Abah Dadi meyakini Gunung Padang bukan sekadar bukit atau situs peninggalan sejarah saja. Sebab, tempat ini sejak ratusan tahun lalu sudah disucikan, dikeramatkan. Dari mulutnya keluar kata-kata bahwa dia juga meyakini, Gunung Padang adalah sumber ilmu. Hal itu yang kemudian pada beberapa tahun belakangan ini mengundang tim penilitian untuk menguak lebih jauh misteri Gunung Padang dari sisi ilmiah.
“Banyak yang meneliti situs ini. Di tempat ini ada berbagai macam ilmu yang dapat digali. Ilmu arkeologi, geologi, antropologi, sosiologi, sejarah, dan lain-lain,” ujar Abah Dadi.
Selain menyimpan ragam ilmu serta panorama alam yang begitu indah, Situs Gunung Padang juga menyimpan beberapa ‘harta karun’ yang tentunya tidak ternilai dengan uang, seperti misalnya; metal kuno atau logam, tembikar purba mirip pisau, batu the Rolling Stone Gunung Padang, pecahan keramik, koin amulet Gunung Padang, artefak mirip Kujang, dan lain sebagainya.
Situs Gunung Padang
“Di tempat ini (Gunung Padang) banyak yang bisa digali. Sekarang orang datang ke sini karena pertimbangan keberadaan batu-batu ini. Apakah batu ini dibentuk dulu oleh manusia atau benda alam? Namun, nama dari jenis batu balok seperti ini adalah batu andesit,” pungkasnya.
Lebih lanjut Abah Dadi memaparkan bahwa dari uji karbondating oleh arkeolog ditafsirkan usia batu tersebut telah mencapai 15000 tahun yang lalu. “Bilamana batu ini dibentuk oleh manusia dulu, berarti sebelum masa prasejarah. Sebelum dinamisme-animisme. Tapi, jika batu ini alam, bisa juga yang menata ini adalah generasi, seperti memang ditata oleh era Eyang Prabu Siliwangi,” tambahnya.
Sekali lagi, selain menyimpan ragam cerita yang unik, pemandangan alam yang begitu indah, ‘harta karun’ yang tidak ternilai, Situs Gunung Padang juga telah menjadi perhatian khusus bagi salah satu organisasi dunia yang bergerak di bidang pendidikan, keilmuan dan kebudayaan, UNESCO.
Dan sebagai penutup, penting menjadi catatan bahwa terlepas dari keanekaragaman cerita yang ada ihwal asal-muasal Gunung Padang, justru hal demikian dapat kita jadikan sebagai khazanah negeri ini, serta membagi arah pikiran guna menambah pengetahuan kita tentang sejarah Nusantara Lama. (Ard)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar

Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia

[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi
![[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi](https://img.merahputih.com/media/a5/e1/a3/a5e1a36849af63eb0bc8bbcdc8846fc6_182x135.png)
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut

Dedi Mulyadi Disentil Mendagri Soal Pendapatan Daerah, Beda Dengan Pandangan Pengamat

Tambahan Rombongan Belajar di Sekolah Negeri Jabar Disalahgunakan, Diduga Banyak Siswa Titipan

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya

Aktivitas Gempa Tangkuban Parahu Turun dari Ratusan Jadi Belasan, Warga Diimbau Tetap Siaga

Siswa Jawa Barat Melanggar Jam Malam Masuk Barak Militer dan Dapat Surat Peringatan Kepala Sekolah

Satpol PP di Jawa Barat Mulai Patroli Jam Malam Cek Tempat Kumpulnya Anak Sekolah
