Menteri Susi ke Australia


Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, tersenyum menanggapi pernyataan anggota dewan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan,Kamis (12/2).(Antara Foto)
MerahPutih Nasional- Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti melakukan kunjungan kerja luar negeri untuk studi banding. Pada hari selasa (17/2) malam. Kunjungan kerja tersebut ke negeri Kanguru bersama staf ahli Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Saat ditemui di kantor KKP di Jakarta Pusat, Rabu (18/2), Kapusdatin KKP, Lilly Aprilya Pregiwati menjelaskan, Ibu Susi semalam berangkat ke Australia untuk melakukan studi banding. Kenapa Australia? Karena Australia adalah salah satu negara dengan pengelolaan sumber daya yang baik. (Baca: Menteri Susi: Jangan Lihat Negatif Saya, tapi Pantau Positif dari Saya)
"Menteri Susi akan berada di sana selama kurang lebih seminggu, sampai mendapatkan apa yang beliau inginkan dari hasil studi banding tersebut," tegas Lilly.
Menteri yang belum lama ini meminta maaf kepada publik atas beredarnya gambar ia sedang isap sebatang rokok itu, ingin menimba ilmu dari Australia untuk menambah pengetahuannya mengelola Laut dan Ikan agar bisa lebih bermanfaat bagi Nelayan dan rakyat Indonesia Khususnya. (cpy)
Bagikan
Berita Terkait
Kementerian KKP Klaim Tanggul Beton di Cilincing Berizin Lengkap dan Tak Ganggu Nelayan

KKP: Tanggul Laut Beton Proyek Reklamasi KCN Sudah Kantongi Izin PKKPRL

Tanggul Beton Laut Cilincing PT KCN Proyek Reklamasi, Bukan Bagian Giant Sea Wall

Pemprov DKI Lepas Tangan soal Tanggul Beton di Cilincing, Lempar Tanggung Jawab ke Kementerian KKP

Langgar Izin PKKPRL, Proyek Reklamasi 2 Pulau di Batam Disegel KKP

Soal Usulan Tambahan Anggaran, DPR Haruskan KKP Prioritaskan Kesejahteraan Nelayan

Pulau Kecil di Bali dan NTB di Kuasai WNA, Menteri KKP Siap Lakukan Legalisasi

DPR Desak Pemerintah Evaluasi Tambang Nikel di Raja Ampat, Bisa Merusak Keindahan Alam Bawah Laut

Pemerintah Bikin Kampung Merah Putih Buat Sejahterakan Nelayan, Tahun Ini Ditargetkan 100 Kampung

Indonesia Masih Jadi Magnet Illegal Fishing, Tahun 2025 Sudah Menangkap 32 Kapal Ilegal
