Menilik Lebih Dalam Museum Kebangkitan Nasional

Ana AmaliaAna Amalia - Kamis, 19 Mei 2016
Menilik Lebih Dalam Museum Kebangkitan Nasional
Diorama Museum Kebangkitan Nasional Jakarta (Foto: MerahPutih/Noer Ardiansjah)

MerahPutih Wisata - Meski deru mesin kendaraan meraung amat keras, disertai semburan sinar matahari panas begitu menyengat, semua menjadi tak terasa saat langkah kaki sudah berada di dalam kompleks Museum Kebangkitan Nasional di Jalan Abdul Rahman Saleh, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/5).

Desir angin bersemilir diiringi celotehan beberapa burung kecil, seolah membuat hati berada jauh dari kerumunan aktivitas ibukota yang sangat membosankan.

Pada sebuah pedesaan yang rimbun akan pepohonan serta celotehan beberapa binatang bersayap yang riang merapal sebuah mantra tentang kebahagiaan.

"Museum ini sangat asri," kata Kepala Seksi Penyajian dan Layanan Edukasi Museum Kebangkitan Nasional Sujiman. "Sangat jarang di Jakarta, suatu tempat yang begitu asri dengan banyaknya pepohonan, angin yang sepoi-sepoi, serta kicau beberapa burung."

Lelaki yang sudah 15 tahun menjadi salah satu punggawa museum itu, nampak bahagia menggeluti pekerjaannya dengan keadaan yang sedemikian tenang di antara riuh beberapa kendaraan.

Adapun Museum Kebangkitan Nasional itu sendiri merupakan salah satu situs cagar budaya yang menyajikan informasi dan koleksi benda-benda bersejarah berkaitan dengan Sejarah Kebangkitan Nasional.

Tidak hanya itu, keaslian bangunan museum pun menambah nilai plus tersendiri dengan menyimpan segudang keindahan panorama yang sangat memanjakan mata.

"Dulunya adalah tempat Sekolah Kedokteran Boemi Poetra atau Sekolah Kedokteran STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen). Sebelum ada sekolahan ini, sudah ada sekolah yang bernama Sekolah Kedokteran Jawa dibentuk pada tahun 1851," jelas Sujiman kepada merahputih.com sambil berkeliling museum.

Museum Kebangkitan Nasional, tambah Sujiman, selain dijadikan sekolah, dahulunya juga merupakan tempat berkumpulnya pemuda pribumi untuk menggulirkan sebuah gagasan untuk bangsa.

Karena itu, dari STOVIA pula kemudian timbul pelbagai macam organisasi-organisasi kepemudaan yang mendorong akan kebangkitan bangsa.

Adapun penyajian informasi melalui ruang pameran yang berada di Museum Kebangkitan Nasional, di antaranya adalah Ruang Politik Etis, Ruang Peragaan Sekolah Kartini, Ruang Kelas STOVIA, Ruang Dosen STOVIA, Asrama Stovia, Ruang Laboratorium, Ruang Sejarah Pergerakan Nasional, dan Ruang Memorial Boedi Oetomo.

Hanya dengan merogoh koscek Rp2.000 untuk dewasa, Rp1.000 anak-anak atau Rp1.000 untuk dewasa (rombongan minimal 20 orang), Rp500 anak-anak, dan untuk wisatawan asing Rp10.000, kita dapat menyelami lebih dalam segala diorama dan benda-benda bersejarah lainnya yang berada dalam museum tersebut.

Penasaran, seperti apa kemegahan serta keindahan Museum Kebangkitan Nasional? Silakan ajak keluarga maupun sahabat terdekat Anda untuk kenal lebih dalam museum yang lokasinya persis di belakang Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Senen, Jakarta Pusat.

Untuk jam buka museum, Selasa - Minggu dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore. Sedangkan Senin/hari libur, museum tutup. (Ard)

BACA JUGA:

  1. Napak Tilas Ki Hajar Dewantara di Museum Dewantara Kirti Griya
  2. Peninggalan Ki Hadjar Dewantara di Museum Taman Siswa
  3. Museum Basoeki Abdullah Adakan Lomba Mewarnai Tingkat TK dan SD
  4. Kisah Lukisan Ratu Juliana di Museum Basoeki Abdullah
  5. Museum Basoeki Abdullah Saksi Bisu Kejayaan Sang Maestro
#Museum Kebangkitan Nasional
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me
Bagikan