Mengungkap Gambang Keromong sebagai Musik Pengiring Tari Cokek


Tari cokek. (Foto: kabupatentangerang.com)
MerahPutih Budaya - Tari cokek yang merupakan tarian tradisioal warisan budaya asal Kota dan Kabupaten Tangerang dimainkan dengan iringan musik gambang keromong. Musik gambang keromong sendiri adalah perkawainan antara musik Tionghoa dan musik lokal (Jawa dan Sunda) yang terbentuk di Jakarta.
Robertus R Suhartono, salah seorang dosen FSP Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menyebut, awalnya musik Tionghoa tersebut digunakan olah orang Tionghoa di Jakarta untuk menghibur diri dan mengisi waktu luang. Unsur musik Tionghoa yang menjadi bagian dari musik gambang keromong ini adalah konghyan, tehyan dan sukong.
Orang yang pertama kali memprakarsai terbentuknya musik gambang keromong ini, menurut Rubertus, adalah Kapten Nie Hoe Kong, sekitar tahun 1710 hingga 1746. Kapten Nie Hoe Kong merupakan seorang tuan tanah pemilik perkebunan di kawasan Ommlenden, Batavia.
“Berdasarkan salah satu tulisan di Majalah Pantja Warna, sekitar tahun 1949, menyebut sosok Kapten Nie Hoe Kong, seorang tuan tanah pemilik perkebunan di kawasan Ommlenden, Batavia. Ia adalah orang yang pertama kali memprakarsai orkes instrumen alat musik Tiongkok dan alat musik pribumi, yang kemudian disebut musik gambang keromong,” ujar Robertus R Suhartono kepada merahputih.com, Senin (12/12).
Ia juga mengungkapkan, pada tahun 1880, musik gambang keromong mengalami perkembangan. Yaitu ketika wijkmeester Pasar Senin bernama Teng Tjoe memformulasikan perpaduan musik tersebut. Hingga ansambel musik gambang keromong ini berkembang hingga daerah Bogor, Bekasi, Karawan dan Tangerang.
“Lagu intrumen dari musik gambang keromong ini awalnya untuk mengiringi pesta makan dalam perayaan shejit dewa-dewa di kelenteng, upacara perkawainan, atau upacara kematian,” katanya.
Evolusi instrumen gambang keromong selanjutnya, kata Robertus, menghasilakan lagu dan berfungsi sebagai musik dan lagu pengiring.
“Pada perkembangan berikutnya, lahirlah lagu yang secara khusus digunakan untuk mengiringi orang menari atau ngibing dalam pesta perkawinan. Pada titik perkembangan ini, gambang keromong telah berkembang menjadi musik pengiring tari. Dan sampai saat ini menjadi pengiring tari cokek,” tandasnya. (Wid)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Banjir di Sebagian Besar Pemukiman dan Jalan Umum di Kota Tangerang Berangsur Surut

Gara-Gara BMKG, Status Siaga Bencana Hidrometeorologi Tangerang Diperpanjang Sampai Maret

Banjir Kota Tangerang Terjadi di Lima Titik, Evakuasi Dilakukan

Menilik Tandon Ciater, Waduk Wisata yang jadi Resapan Air di Tangsel

Bantah Isu 30 Orang Tewas, Polisi Beberkan Akibat dari Aksi Ugal Ugalan Sopir Kontainer

Polisi Sebut Tidak Ada Korban Meninggal dari Peristiwa Truk Ugal-ugalan di Tangerang

Wajah Pertumbuhan Tangerang Raya yang Bakal Jadi New Greater Jakarta

Cegah Pelecehan Seksual Anak Asuh, Panti Asuhan di Tangerang Didata Ulang

Akses Peringatan Dini Banjir Kota Tangerang Lewat Aplikasi Pos Duga TMA

Pemkot Tangerang Buka Kelas Penulis Skenario Film Gratis
