Mengharukan, SMS Terakhir Sebastian untuk Sang Istri


SMS Terakhir Sebastian untuk sang istri sebelum tewas terbakar dan jatuh di GBK saat May Day (MerahPutih/Achmad)
MerahPutih Megapolitan - "Kasihan", kata itu yang pertama kali muncul saat Samah Fitriyanti menerima gambar seorang buruh yang terjun dari atap Stadion GBK. Ia menerima gambar itu sekitar pukul 19.00 WIB dan sama sekali tidak tahu bahwa suaminyalah yang ada pada gambar tersebut.
"Saya enggak nyangka, bahkan saya sempat lihat di foto hp saya. 'Ya ampun kasihan banget', aku bilang gitu. Semua teman enggak ada yang nyangka," ujar Samah sambil sesekali menyerinai.
Samah yang bekerja di satu perusahaan itu tak pernah merasa aneh dengan Sebastian Manuputy sebelum meninggal. Dia menceritakan, sehari sebelum peristiwa atau Kamis (30/4) sore, seperti biasa pulang bareng bersama Sebastian. Saat itu, bensin sudah hampir habis, namun tak segera diisi.
Sesampai di rumah, Sebastian sempat menangis dan meminta untuk dipeluk. "Kepala dia pusing, tapi minum obat enggak mau. Terus minta peluk sambil nangis, aku juga nangis, berdua di kamar," tutur Samah.
Lalu pada Kamis malam, Sebastian pamit ke rumah temannya ke Jatiwangi dan menumui ibunya. Saat itu, bensin diisi full. Singkat cerita, sekira pukul 02.00 WIB dini hari, Sebastian pulang ke rumah Samah di Cikarang Barat.
"Bangun bikin sarapan, makan mie, ngopi. Jam 6.15 sudah mandi rapi, jam 6.45 aku berangkat sama dia, kan satu PT," sambung Samah.
Setelah memberikan sambutan, dan briefing. Samah dan Sebastian berangkat ke Jakarta dari perusahaan tempat mereka bekerja di Cibitung dengan menggunakan bus. Samah menggunakan bus 2 dan Sebastian naik bus 4.
Saat macet di jalan tol sekitar Cibitung, Sebastian sempat menemui Samah. Ketika itu, Samah ditawari minum Sebastian namun menolak dan hanya meminta uang Rp50.000 lantaran tak sempat mengambil uang di mesin ATM.
"Aku minta duit aja Rp50.000. Dari situ Aa' bilang mau kesitu dulu (pindah bus) ya, ayang di sini. Udah, habis itu enggak ketemu lagi," katanya.
Selama di GBK, Samah sempat tiga kali menanyakan keberadaan Sebastian. Jawabannya masih sama, Sebastian mengaku masih di GBK. Pukul 23.14 sebuah short massage service (SMS) dari telepon genggam Sebastian masuk.
"Ayang dimana? Aku selalu cinta kamu Istriku. Emmmuuuach," tulis sms itu.
Saat itu tangis tak bisa dibendung. Ia tak percaya. Suaminya bakal meninggal secepat itu. Sebab, saat berangkat ke GBK, Sebastian tidak membawa benda apapun, termasuk bensin yang dikabarkan. Motor yang ia parkir di perusahaan, bensinnya masih tetap dalam kondisi full.
Samah juga merasa, Sebastian selama ini tidak punya musuh. Bahkan, kepada semua orang ia selalu bersikap baik dan peduli.
"Aku enggak yakin bunuh diri. Soalnya dia enggak gitu orangnya, lagian berangkatnya bareng, enggak bawa apa-apa," tandasnya. (mad)
Baca Juga:
Buruh Tewas Terbakar di GBK Ternyata Aktivis FSPMI
Kaum Buruh akan Gelar Tahlilan dan 1000 Lilin untuk Sabastian Manuputi
Samah dan Sebastian, Bertemu dan Berpisah melalui Demonstrasi
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
6 Orang Tokoh Buruh Bakal Masuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, Bakal Diumumkan Presiden Dalam 2 Pekan

Upah Minimum, Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Outsourcing, Cuti dan Pesangon Masih Jadi Masalah Bagi Buruh di Indonesia

Pemerintah Harus Pastikan Tidak Ada Kebingungan Mengenai Upah, Masyarakat Selalu Berharap Upah Naik

Partai Buruh Beri Peringatan Keras, Tiga Juta Massa Siap Turun ke Jalan Jika Tuntutan Soal Upah dan Outsourcing Tak Dipenuhi

Said Iqbal Minta DPR Tak Paranoid dengan Aksi Buruh, Lebih Baik Terbuka dan Tidak Takut Terima Aspirasi Publik

Demo Buruh 28 Agustus 2025 10 Ribu Buruh Kepung DPR: Ini Deretan Fakta Pentingnya

Tak Terima Anggota Dewan Dapat Gaji Tinggi sementara Rakyat Hidup Susah, Elemen Buruh Akan ‘Geruduk’ DPR Besok

Buruh Gelar Demo Besar-besaran Kamis, 28 Agustus, Dishub DKI Jakarta Bakal Rekayasa Rute Transjakarta

Minta Revisi UU Buruh, Buruh Aksi di 28 Agustus 2025

28 Agustus Giliran Elemen Buruh yang Bakal Geruduk Gedung DPR, Dasco Bilang Begini
