Mengenal Sejarah Masjid Pintu Seribu Banten


Masjid Seribu Pintu di Tangerang. (instagram)
MerahPutih Budaya - Jika ada Lawang Sewu di Semarang, Masjid Seribu Tiang di Jambi, di Tangerang pun memiliki bangunan unik yang tidak kalah menarik yakni Masjid Nurul Yaqin atau yang sering disebut Masjid Pintu Seribu.
Masjid Seribu Pintu terletak di di kampung Bayur, Priuk Jaya, Jatiuwung, Kabupaten Tangerang, Banten. Di Indonesia sendiri jarang sekali ada Masjid yang memiliki seribu pintu. Tak heran jika keunikan Masjid Pintu Seribu ini mampu menarik perhatian dan menjadi salah satu objek wisata di tangerang yang tidak sepi pengunjung.
Usut punya usut, masjid yang berdiri di atas tanah seluas 1 hektar ini didirikan sekitar tahun 1978. Pendirinya adalah seorang warga keturunan Arab yang warga sekitar menyebutnya dengan sebutan Al-Faqir.
Al Faqir ini adalah salah satu santri dari Syekh Hami Abas Rawa Bokor yang memulai pembangunan masjid itu dengan membuat Majelis Ta’lim terlebih dahulu di daerah tersebut. Al Faqir membangun Masjid Pintu Seribu ini dengan menggunakan biaya sendiri.
Uniknya, pembangunan Masjid Pintu Seribu ini tidak menggunakan gambar rancangan seperti saat membangun bangunan lainnya. Bisa dibilang desain Masjid Seribu Pintu ini campur aduk.
Jika biasanya bangunan masjid di tanah air di pengaruhi budaya tradisional serta kultur asing terutama Timur Tengah, namun Masjid Seribu Pintu terdapat pintu-pintu gerbang yang sangat ornamental mengikuti ciri arsitektur zaman Baroque, tetapi ada juga yang bahkan sangat mirip dengan arsitektur Maya dan Aztec.
Selain memiliki seribu pintu, tasbih berukuran raksasa yang terbuat dari kayu terpajang di salah satu sudut ruangan berteralis besi. Ukuran masing-masing butir tasbihnya berdiameter 10 cm atau sekitar kepalan orang dewasa dan di 99 butir tasbih tersebut tertulis asma'ul Husna. Di beberapa pintu Anda dapat menjumpai ornamen 999. Angka tersebut bermaknan 99 Asmaul Husna dan 9 wali di tanah Jawa.
Masjid Pintu Seribu juga diyakini sebagai salah satu tempat penyebaran Islam oleh pendirinya. Konon, penyebaran dilakukan dengan cara pembagian sembako untuk fakir miskin dan anak yatim piatu.
Di Masjid Pintu Seribu ini pun terdapat ruang bawah tanah dan makam. Masjid Pintu Seribu juga memiliki banyak lorong sempit yang menyerupai labirin yang dilengkapi dengan petunjuk arah. Jadi jika Anda ingin berkunjung dan menjelajahi tiap sudut Masjid Pintu Seribu ini disarankan untuk menyewa pemandu atau guide.
Untuk mencapai Masjid Pintu Seribu sendiri caranya cukup mudah dijangkau dengan mobil dan hanya beberapa menit dari pusat Kota Tangerang.
BACA JUGA:
- Kandank Jurank Doank, Wisata Edukasi Gratis di Alam Terbuka
- Wisata Pemakaman Bergaya Eropa di Jakarta
- Nikmatnya Wisata Malam Yogyakarta di Bukit Bintang
- Nikmati Wisata Offroad di Megamendung Bersama JSI Resort
- Wisata Malam di Museum Jakarta Ditiadakan
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Hidden Gems Eko-Turisme di Pesisir Selatan Lebak
