Melestarikan Seni Ketoprak, Melawan Dekadensi Moral

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 22 September 2016
Melestarikan Seni Ketoprak, Melawan Dekadensi Moral

Penampilan pemain ketoprak yang bergabung dalam Paguyuban Seni Ketoprak Setyo Budoyo, Cikupa, Kabupaten Tangerang, di sanggar Puspo Budoyo, Ciputan Kota Tangerang Selatan (Tangsel). (MerahPutih/Wid)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya – Bertahan hidup di tanah urban dan hidup dengan berbagai aktivitas yang cukup padat, tidak menyurutkan semangat para seniman yang tergabung dalam Paguyuban Seni Ketoprak Setyo Budoyo dalam berkesenian. 

Paguyuban yang bermarkas di Sanggar Yayasan Graha Sasana Mulya, di Kampung Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang ini, terdiri dari lintas profesi, dan pekerjaan. Mulai dari buruh pabrik, tukang bakso, pedagang mainan, sampai pejabat pemerintahan. 

Ketoprak sendiri merupakan salah satu jenis seni drama tradisional yang diyakini berasal dari Surakarta, dan berkembang pesat di DI Yogyakarta.

Agus Poleng, salah seorang pemain ketoprak Setyo Budoyo mengatakan, berdirinya paguyuban ketoprak ini berawal dari keinginannya melestarikan salah satu seni budaya Nusantara yang adiluhung, dan mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Kegelisahan ini juga muncul ketika ia melihat maraknya tayangan seni peran di televisi, yang mulai tidak seiring dengan budaya kearifan lokal.

“Dalam menyikapi seni peran, anak-anak sekarang barometernya kan tayangan sinetron. Padahal ketoprak juga bagian dasi seni peran yang usianya cukup tua. Dan ini seni budaya warisan nenek moyang, yang harus kita lestarikan,” kata Agus Poleng kepada merahputih.com, Selasa (20/9).

Salah seorang pelatih ketroprak di paguyuban ketoprak Setyo Budoyo, Bambang Siswoyo mengaku, selain ingin melestarikan seni budaya, juga sebagai ajang siraturahmi, dan melawan arus dekadensi moral yang mulai merambah generasi muda saat ini.

“Kalau bukan kita, siapa lagi yang melestarikan. Apalagi pengaruh teknologi yang diboncengi berbagai arus budaya yang tidak sesuai engan jati diri bangsa kita. Ini kan harus dilawan. Melawannya ya begini, dengan cara berkesenian,” katanya.

Dalam kiprahnya, para pemain di paguyuban ketroprak Setyo Budoyo ini juga pernah satu panggung dengan grup ketoprak Puspo Budoyo, yang di dalamnya adalah para mantan pejabat di Indonesia. Seperti Dahlan Iskan, Agum Gumelar, Sutiyoso, Parni Hadi, dan Bibit Waluyo. (Wid)

BACA JUGA:

  1. Pentas Reog Wayang dan Ketoprak Lesung Buka Pasar Kangen
  2. Ketoprak Mataram Pentaskan "Kamandaka Adu Jago"
  3. Pasar Kangen Sajikan 68 Stand Makanan Lawas Khas Yogyakarta
  4. Yuk Berkunjung Ke Pasar Kangen Yogyakarta
  5. Pasar Bunga Rawabelong Banjir Pembeli
#Cikupa #Paguyuban Setyo Budoyo #Ketoprak
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Bagikan